Ada Sedikit Kesepahaman soal Kursi MPR di KIK, Aburizal Bakrie: Harus Golkar yang Dapat
Belum ada keputusan mengenai siapa yang akan didorong untuk menjadi calon ketua MPR dari koalisi KIK
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan kursi Ketua MPR masih dalam pembahasan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Belum ada keputusan mengenai siapa yang akan didorong untuk menjadi calon ketua MPR dari koalisi KIK.
Baca: Soal Kursi Ketum Golkar, Siapa Sosok yang Diunggulkan Aburizal Bakrie?
"Tentang ketua MPR tentunya harus ada kesepakatan dari partai-partai pendukung yang InsyaAllah tentunya akan dibicarakan partai-partai koalisi pak Jokowi," kata Lodewijk F Paulus di kantor DPP Golkar, Jalan Angrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Minggu, (11/8/2019).
Meski sedang berproses, Lodewijk F Paulus mengatakan kecil kemungkinan bagi PDIP mendapatkan kursi Ketua MPR.
Karena menurutnya PDIP telah mendapatkan kursi Ketua DPR.
"Yang jelas sebagai pemenang pemilu 2019 PDIP telah mendapatkan kursi ketua DPR RI sesuai UU MD3. Tentang ketua MPR tentunya harus ada kesepakatan dari partai-partai pendukung yang Insya Allah tentunya akan dibicarakan partai-partai koalisi pak Jokowi," kata Lodewijk F Paulus.
Lodewijk F Paulus mengatakan sudah ada sedikit kesepemahaman antara parpol koalisi KIK mengenai Calon Ketua MPR.
Hanya saja Lodewijk F Paulus tidak membeberkan kesepemahaman tersebut.
Baca: Kisah Dua Pilot Dapat Hadiah Ubi Usai Terbangkan Orang Sakit di Pedalaman Papua
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie mengatakan kursi Ketua MPR harus menjadi milik Golkar.
Pasalnya, Golkar merupakan partai ke dua peraih kursi terbanyak di parlemen, di bawah PDIP.
"Haruslah (Ketua MPR), (Golkar) partai kedua terbanyak di DPR. Wajarlah jadi ketua MPR," kata Aburizal Bakrie secara terpisah di Kantor DPP Golkar.
Baca: Konsumsi Daging Kambing, Imbangi dengan Sayur dan Buah-buahan
Sebelumnya, Pemilihan pimpinan MPR (Ketua dan wakil) akan ditentukan melalui sistem paket yang ditentukan dalam Rapat Paripurna MPR. Paket calon pimpinan nanti akan dipilih oleh 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD.
Pengamat menyebut bahwa kemungkinan akan ada dua paket yang akan bertarung dalam pemilihan calon ketua MPR. Paket pertama yakni pimpinan dari partai koalisi pemerintah, dan paket kedua calon pimpinan MPR, dari partai opoisi.
Namun ada juga yang memprediksi bahwa paket pimpinan MPR yang bertarung tidak akan berdasarkan koalisi pada Pemilu Presiden 2019 lalu. Sejauh ini sudah ada tiga partai yang terang-terangan ingin mendapatkan kursi Ketua MPR. Mereka yakni Golkar, PKB, dan Gerindra.