Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Belasan Atlet dan Artis Disebut Masuk Kelompok Radikal, Siapa Mereka?

Data jumlah atlet tersebut ia dapatkan setelah ada salah satu korban didampingi orangtuanya melapor ke kantor NII Crisis Center

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ada Belasan Atlet dan Artis Disebut Masuk Kelompok Radikal, Siapa Mereka?
Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center dan Mantan Panglima NII saat menemui wartawan usai menjadi pembicara di Kongres Pancasila XI di UGM, Jumat (16/8/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Belasan atlet berprestasi disebut positif masuk ke dalam kelompok radikal.

Hal itu diungkapkan oleh Mantan Panglima Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan

Baca: Mantan Anggota DI/TII dan NII sumpah setia kepada NKRI

Sarjono Kartosuwiryo selaku putra tokoh utama DI/TII-NII, Sekarmaji Marinan Kartosuwiryo di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Sarjono Kartosuwiryo selaku putra tokoh utama DI/TII-NII, Sekarmaji Marinan Kartosuwiryo di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Para atlet yang masuk ke dalam kelompok radikal ini berasal dari beberapa cabang olah raga.

"Kemarin saya menangani 15 atlet Pra PON 2020, positif masuk kelompok radikal anti Pancasila juga," ujar mantan Panglima Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan usai menjadi pembicara Kongres Pancasila XI di UGM, Jumat (16/8/2019).

Ken Setiawan menyampaikan, data jumlah atlet tersebut ia dapatkan setelah ada salah satu korban didampingi orangtuanya melapor ke kantor Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center.

Kondisi tersebut juga telah dikonfirmasi oleh pihak asrama tempat para atlet ini menginap.

Sebanyak 15 atlet tersebut, lanjutnya, positif masuk ke dalam kelompok radikal.

Berita Rekomendasi

Mereka juga menolak Pancasila.

"Mereka menolak Pancasila. Bagi mereka Pancasila itu thogut (kafir)," tegasnya.

Para atlet yang positif masuk dalam kelompok radikal ini berasal dari berbagai cabang olah raga.

Seperti halnya atlet lainnya, di asrama, 15 atlet ini juga ikut menyanyikan lagu kebangsaan dan bahkan hormat Bendera Merah Putih.

"Di dalam kondisi mereka itu boleh berbohong, enggak apa apa yang penting kan pemikiran. Jadi mencari aman," ungkapnya.

Diungkapkannya, pihaknya telah melaporkan data yang didapatnya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Sudah kita tangani, kita laporkan ke Kemenpora dan sudah ada tindakan. Alhamdulilah, sejauh ini mereka kooperatif untuk mau kembali lagi dan meyakini Pancasila," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas