TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan untuk kemajuan bangsa, sekaligus pelestarian budaya, Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA-USU) yang mewadahi para alumni USU di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), akan menggelar drama musik kebudayaan bertajuk Medan Tunggal Ika, Sabtu, 14 September 2019, di Nusa Indah Theatre Balai Kartini, Jakarta.

Menurut Ketua Panitia sekaligus Produser Konser Medan Tunggal Ika, IKA-USU , Jabodetabek Aldentua Siringoringo, SH, drama musik yang didominasi atraksi kebudayaan yang diprakarsai IKA-USU ini bukan hanya sebagai peran turut serta dalam pelestarian budaya.

IKA-USU mengajak seluruh elemen masyarakat Sumut, khususnya yang berada di perantauan untuk makin mempererat persaudaraan dan kekeluargaan guna bersama-sama membangun Sumut ke depan.

"Singkirkan segala perbedaan, dan mari bergandeng tangan bersama-sama membangun Sumut, " ujar Aldentua Siringoringo, didampingi Direktur artistik teater Koper, Paulus Simangunsong, Agung Pasca Siringoringo, dan Tim Multimedia Kevin Lumbangaol, saat, memberi keterangan pers, Kamis, (15/8), di Jakarta.

Baca: Soal Kabar Wasit Diancam Pakai Pistol, PSSI Panggil Pelatih PSMS Medan

IKA-USU ,lanjut Aldentua, berharap melalui konser drama musikal ini mampu mencintai dan melestarikan keberagaman budaya masyarakat Sumut sekaligus mempertegas bagaimana kerukunan dan persatuan yang selama ini sudah terbangun di kalangan masyarakat Sumut.

“Kita mengkonsep konser kebudayaan ini dalam bingkai kerukunan dan persatuan yang dapat menjangkau semua kalangan dan generasi. Konser ini juga akan menawarkan konser kebudayaan yang tidak membosankan," pungkasnya.

Aldentua Siringoringo menjelaskan drama musikal ini menunjukkan perjuangan merebut kemerdekaan di Medan, Sumut, dengan berbagai suku yang bersatu.

"Musik, lagu dan tarian di Sumut dari berbagai daerah di Nusantara menunjukkan bahwa perbedaan adalah anugerah, dan persatuan adalah sesuatu yang harus kita pelihara," tukasnya.

Konser Medan Tunggal Ika IKA-USU berupa pertunjukan drama musikal ini sekaligus sebagai syukuran perayaan HUT Kemerdekaan ke 74 RI dan Hari Sumpah Pemuda.

Adapun aktor dan artis yang tampil yakni RNB Trio, Pharel Jonatan Silaban, Lewi Manihuruk (penyayi cilik), Martahan Sitohang, Arnol Barimbing dan tampil spesial Komunitas Gondang Saurdot yang menjadi delegasi kebudayaan Indonesia diajang Asean Week, Korea Selatan, 14 -16 Juli 2019 lalu.

Sementara Direktur artistik teater Koper, Paulus Simangunsong menjelaskan secara ringkas drama musikal yang mempertunjukan seputar konflik bersenjata, dimana dalam konflik bersenjata dengan milisi itu melukai Boris yang terpaksa terpisah dari pasukannya untuk mendapat pengobatan di rumah sakit.

Boris lalu dirawat seorang suster bernama Christine. Cinta pun tumbuh, namun cinta mereka menghadapi rintangan.  Lolox, pendukung milisi tak setuju hubungan Boris dan Christine.

Menurut pendapatnya, Boris adalah bagian dari kekuasaan yang akan menjajah. Christine
tidak sependapat. Sebab menurutnya kehadiran Boris dan pasukannya, justru untuk melindungi Indonesia dari perpecahan.

Ayah Christine gugur di medan perang. Pesan terakhirnya agar Christine menjadi anggota palang merah negara, perawat untuk negara Indonesia.

Adapun pemeran dalam drama ini antara lain Rony Dozer, Boi Marpaung, Ita Sembiring. Christina Panjaitan dan Eva.

Selain diramaikan pertunjukan drama musikal dan artis, acara ini juga menyediakan doorprize sebuah mobil, sepeda motor, dan 10 Smartphone.