Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden ‎Jokowi Bungkukkan Badan ke Anggota Dewan

Mengawali pidatonya, Jokowi membungkukkan badan ke hadapan pimpinan MPR dan para anggota dewan gabungan dari DPD dan DPR.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden ‎Jokowi Bungkukkan Badan ke Anggota Dewan
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Presiden Jokowi menghadiri sidang tahunan MPR. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi membungkukkan badan pertanda memberi hormat kepada anggota dewan yang hadir di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI.

Dalam sidang tahunan parlemen tahun 2019 ini di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019), Jokowi berpidato di sidang MPR serta sidang bersama DPD/DPR.

Mengawali pidatonya, Jokowi membungkukkan badan ke hadapan pimpinan MPR dan para anggota dewan gabungan dari DPD dan DPR.

Beberapa detik membungkukkan badan, Jokowi baru naik ke atas mimbar untuk mulai berpidato terkait beragam hal diantaranya pencapaian lembaga negara.

Selesai pidato, Jokowi turun dari mimbar. Ketika hendak kembali ke tempat duduk yang sudah disediakan, Jokowi berhenti dan menundukkan kepala memberi penghormatan.

Di sidang tahunan sebelumnya baik di MPR dan sidang bersama DPR/DPD‎, Jokowi melakukan hal yang sama.

Menggunakan jas biru dongker di tahun 2018 dan menggunakan baju adat Bugis di 2017, Jokowi menunduk dan membungkukkan badan memberi hormat pada para anggota dewan.

Berita Rekomendasi

Presiden Jokowi mengatakan semua pihak harus saling mengingatkan dan membantu untuk sama-sama membangun bangsa dan negara dengan tidak alergi terhadap kritik.

"Kita perlu saling mengingatkan dan saling membantu. Kita tidak boleh alergi terhadap kritik," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan kritik keras yang disampaikan harus bisa diterima sebagai kepedulian agar kita semua bekerja lebih
keras lagi memenuhi harapan rakyat.

Dia menyebut dalam negara demokrasi, perbedaan adalah sebuah keniscayaan.

Perbedaan tersebut bukan alasan bagi masyarakat untuk saling membenci, menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan.

Menurutnya, jika perbedaan itu dikelola dalam satu visi besar yang sama dipastikan menjadi kekuatan yang dinamis.

Jokowi juga mengajak semua lembaga-lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat sehingga bisa mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

"Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa," imbuhnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas