Prihatin Insiden Polisi Dibakar di Cianjur, Polri Diminta Tindak Tegas Pelaku
Ketua DPP GMNI, Andi Junianto menilai aksi demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP GMNI menyayangkan dan mengaku prihatin terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur yang berujung pada insiden terbakarnya empat polisi di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8) kemarin.
Ketua DPP GMNI, Andi Junianto menilai aksi demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara. Dimana mahasiswa sendiri dinilai sebagai intermediary actor atau penyambung lidah rakyat kepada suprastruktur.
"Mahasiswa itu memang harus melaksanakan aksi aksinya untuk kepentingan rakyat, apalagi ada dugaan pemerintah dengan sengaja menyumbat atau menunda untuk merealisasikan kepentingan rakyat. Mahasiswa memang tidak boleh absen dalam merespon soal soal kepentingan rakyat, sebab mahasiswa-lah tulang punggung rakyat itu," ujar Andi, ketika dikonfirmasi, Jumat (16/8/2019).
Ketua DPP GMNI lainnya, Imanuel Cahyadi, menyatakan pihaknya tak pernah mengajarkan aksi yang anarkis. Menurutnya, aksi-aksi GMNI selalu difokuskan pada gagasan dan isu yang akan diangkat.
"Tindakan oknum mahasiswa di dalam Barisan Cipayung Plus Cianjur tersebut kami harap tidak ada unsur kesengajaan untuk membakar polisi. Kami mengira itu sebuah kecelakaan. Mahasiswa pasti berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan aksinya," ucap Imanuel.
Baca: Fahri Hamzah Lontarkan Kelakar Soal Pakaian Adat Sasak yang Dikenakan Jokowi di Sidang MPR
"Selain itu jika kita amati, tidak jarang dalam sebuah aksi muncul ketegangan antara aparat dan pengunjuk rasa yang kemudian memicu kejadian-kejadian yang di luar dugaan. Kalau kita lihat di video yang beredar kemarin memang ada ketegangan antara aparat dan mahasiwa sebelum kejadian terbakarnya korban," imbuhnya.
Baca: Pelajar Ini Fotonya Viral Setelah Menolong Polisi yang Terbakar Saat Aksi Demo Mahasiswa di Cianjur
Andi menyatakan, pihaknya menghormati segala proses hukum yang berlaku dan menegaskan akan mengambil langkah tegas secara organisasi kepada yang bersangkutan.
Mewakili DPP GMNI, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, pihak kepolisian terkhusus korban beserta keluarga korban atas tindakan oknum mahasiswa tersebut.
"Kita selama ini kan bekerja sama dengan alat keamanan negara terkhusus kepolisian dalam soal kebangsaan dan ideologi negara. Jadi, kami berharap agar saudara korban dapat segera pulih supaya dapat mengemban tugas mulianya," kata Andi.
"Kami sangat mendukung proses hukum yang ada dan akan mengambil tindakan tegas secara organisasi bila terbukti oknum tersebut adalah kader GMNI. Terkait sikap DPP GMNI, ya kita harus rapikan barisan dan konsolidasi lagi agar gerakan gerakan yang dibuat mahasiswa kedepan tidak terulang lagi," ujar dia.