Berkaca dari Kasus Wonokromo, Kapolri Akan Evaluasi Sistem Keamanan di Setiap Kantor Polisi
Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan di setiap kantor polisi, baik itu di tingkatan Polsek, Polres, maupun Polda.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan di setiap kantor polisi, baik itu di tingkatan Polsek, Polres, maupun Polda.
Evaluasi dilakukan setelah adanya penyerangan di Polsek Wonokromo, Jawa Timur oleh tersangka terorisme berinisial IM.
"Kita evaluasi sistem keamanan Polres Polsek termausk Polda, karena Polda riau pernah diserang," kata Tito di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Setiabudi, Jakarta, Minggu, (18/8/2019).
Tito mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mengembangkan kasus penyerangan Polsek Wonokromo.
Menurutnya siapapun yang terkait penyerangan anggota polisi tersebut akan diburu petugas.
"Kita akan kebangkan terus kita akan tangkap siapapun yang telribat," katanya.
Bila pelaku terkait dengan jaringan terorisme, maka menurut mantan Kepala BNPT itu, jaringannya akan dibersihkan.
"Uu baru nomor 5 tahun 2008 memberikan kekuatan cukup besar kepada penagak hukum, kepada negara untuk menangani jairngan terorisme," pungkasnya.
Naik Pangkat
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Aiptu Agus Sumarsono korban penyerangan di Polsek Wonokromo Jawa Timur sedang mendapatkan perawatan.
Tito telah merekomendasikan Agus mendaptkan kenaikan pangkat luar biasa.
"Anggota juga kita beri perawatan saya sudah menyampaikan untuk berikan kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota," kata Tito Karnavian, di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Setiabudi, Jakarta, Minggu, (18/8/2019).
Sementara itu untuk pelaku berinisial IM, menurut Tito masih diperiksa intensif oleh Densus 88 setelah sempat dilumpuhkan usai menyerang Agus.
"Yang bersangkutan ditembak di tempat tapi tidak di bagian mematikan," katanya.