Helikopter Apache AH-64E dan Meriam Caesar 155 Warnai Puncak Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019
Suara dentuman keras juga terdengar ketika Meriam Caesar 155 menembakkan munisinya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Sehari sebelumnya, telah dilaksanakan TFG (Tactical Floor Game) yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodiklatad Letjen TNI AM Putranto yang juga sebagai Komandan Latihan.
Latihan parsiil tembakan kesenjataan Armed dan Penerbad serta latihan dalam bentuk kerja sama antar kecabangan.
Selain menyaksikan puncak Latancab dan memberikan pengarahan kepada seluruh penyelenggara, pendukung dan pelaku, Hadi juga akan menjajal kecanggihan tembakan senjata Leopard 2RI, yang merupakan salah satu tank tercanggih milik kesenjataan Kavaleri TNI AD ke arah sasaran yang ditentukan.
Baca: Kisah Aksi Heroik 12 Prajurit TNI Pukul Mundur Kelompok Bersenjata Pimpinan Egianus Kogoya di Papua
Tahapan Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019, yang puncaknya digelar pada 19 Agustus ini, telah berlangsung sejak tanggal 4 Agustus 2019 dengan melibatkan sekitar lima ribu prajurit, baik sebagai pelaku penyelenggara, maupun sebagai pendukung.
Komandan Latihan (Danlat) Lat Ancab 2019 Dankodiklatad, Letjen TNI AM Putranto menjelaskan, latihan Kartika Yudha 2019 merupakan latihan puncak TNI AD untuk mensinergikan antar kecabangan TNI AD dan mempersiapkan satuan TNI AD untuk Latihan Gabungan TNI pada bulan September 2019.
"Puslatpur telah melaksanakan pembenahan daerah latihan manuver Brigade dengan pembaharuan Fasilitas serta lorong manuver baru bagi satuan Tank dan mekanis, serta rencana pembangunan Tactical Operation Center (TOC) guna dukung komando pengendalian pasukan yang berlatih," kata Putranto.
Baca: Terkenal Tiketnya yang Murah, Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki Harus Tutup karena Revitalisasi
Ia mengatakan, latihan antar kecabangan Kartika Yudha 2019 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional prajurit TNI AD sehingga menjadi SDM yang unggul yang selaras dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke-74, SDM Unggul Indonesia Maju.
"Diharapkan Pusat Latihan Tempur Kodiklatad menjadi tempat latihan professional dan bisa menjadi tempat latihan bersama dengan negara lain," kata Putranto.