Kronologis dan Duduk Perkara Dugaan Persekusi Mahasiswa Papua di Jatim hingga Kerusuhan di Manokwari
Sebelumnya, sejumlah kelompok organisasi masyarakat (ormas) mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Editor: Hasanudin Aco
"Sedang dikumpulkan. Kasat intel dan Kasatreskrim dibantu teman-teman TNI dan masyarakat, jumlahnya belum dilaporkan. Nanti kita akan kasih tahu," tuturnya.
Dipulangkan
Minggu (18/8/2019) dini hari, 43 mahasiwa Papua dipulangkan ke asrama setelah menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho memastikan akan mendalami kasus tersebut dan mengevaluasi secara menyeluruh keterangan 43 mahasiswa Papua tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan (43 mahasiswa Papua) mengaku tidak mengetahui ( perusakan bendera). Jadi kami pulangkan sementara," kata Sandi, Minggu.
Ia juga mengatakan akan mempelajari sejumlah alat bukti yang ditemukan di asrama mahasiswa papua.
"Kami masih pelajari keterangan 43 mahasiswa Papua. Karena itu perlu dievaluasi secara menyeluruh. Sehingga kita tahu bahan keterangannya secara utuh," ujar Sandi.
Mengenai barang bukti yang ditemukan, Sandi menyebut masih perlu dilakukan pendataan tentang jumlah dan jenis barang bukti tersebut.
Manokwari Rusuh
Sejumlah ruas jalan lumpuh akibat kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Ruas jalan tersebut, di antaranya Jl Yos Sudarso, Jl Trikora Wosi, dan Jl Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Jalan-jalan tersebut ditutup oleh ranting pohon oleh warga Papua di Manokwari.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Oknum Aparat, terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya dan Semarang.
Selain jalan yang lumpuh, pertokoan hingga bank pemerintahan terpaksa tutup untuk menghindari hal buruk terjadi.