Menristek Dikti Berharap Tak Ada Demo Menutup Kampus di Papua
Mereka memprotes dugaan perlakuan rasis dan persekusi yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur pada akhir pekan lalu.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir berharap tidak ada penutupan kampus di wilayah Bumi Cendrawasih, seiring adanya kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.
"Jangan sampai terjadi demo menutup kampus yang mengakibatkan tidak kondusifitas," ujar Nasir di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Nasir berharap masyarakat di Papua tidak terpancing isu yang belum tentu kebenarannya dan tidak melakukan aksi demo demi menjaga NKRI.
Baca: Rusuh di Papua, Khofifah : Kami Mohon Maaf, Itu Bukan Mewakili Suara Masyarakat Jawa Timur
"Akibat dari demo itu nanti sistem pembelajaran terganggu. Jangan sampai terjadi supaya pendidikan bisa berjalan dengan baik," ucap Nasir.
"Semua harus berjalan dengan baik supaya anak Indonesia makin pintar dan makin cerdas, bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk menjadi lebih baik," sambung Nasir.
Seperti diketahui sejumlah massa merusak hingga membakar Gedung DPRD Papua Barat di Manokwari pagi ini.
Baca: Penumpang Pesawat Ini Lakukan Hal Jorok dengan Kakinya
Bahkan massa juga menutup sejumlah ruas jalan di sekitar Gedung DPRD di Jalan Yos Sudarso di Manokwari.
Mereka memprotes dugaan perlakuan rasis dan persekusi yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur pada akhir pekan lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.