74 Nama Jadi Ikon Pancasila, BPIP Berikan Penghargaan
Menyambut HUT RI ke-74 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila(BPIP) memberikan penghargaan kepada 74 orang yang menjadi Ikon Pancasila.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menyambut HUT RI ke-74 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila(BPIP) memberikan penghargaan kepada 74 orang yang menjadi Ikon Pancasila.
Sebanyak 74 orang tersebut diseleksi dengan ketat oleh BPIP untuk kemudian diberikan penghargaan.
Mereka juga berasal dari latar belakang dan profesi yang berbeda.
"Awalnya ada 300 nama, lalu kami seleksi lagi jadi 100 dan terakhir didapat 74," kata Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo di Solo, Jawa Tengah.
Aris mengatakan seleksi dilakukan secara internal BPIP dengan dibantu tim eksternal untuk memberikan masukan dan penyaringan secara menyeluruh.
Meski ada pro-kontra terhadap nama-nama didapat, Aris meyakini, sementara ini 74 nama ini adalah yang layak menerima penghargaan bergengsi BPIP di tahun 2019.
"Data-data telah kami cocokkan, dan mengapa 74 karena disesuaikan dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia," kata Aris.
Sementara itu Pelaksana Tugas Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Plt BPIP) Hariyono mengatakan pihaknya juga menggelar Seminar 74 Ikon Pancasila di 13 titik di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Seminar tersebut digelar guna membentengi ideologi bangsa dari ancaman ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila.
"Kita ingin memulai pengarusutamaan Pancasila di kampus-kampus, kita mulai dengan UNS sebagai Benteng Pancasila. Kalau ini berhasil kita akan sosialisasikan di perguruan tinggi lain," ujar Hariyono.
Dengan dihelatnya seminar tersebut lanjut Hariyono, diharapkan rakyat Indonesia bisa bersama-sama mensosialisasikan soal pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
"Laku Pancasila dengan inovasi dan terobosan perdaban telah dilaksanakan, ini cocok sebagai apa yang kita sebut ikon Pancasila dan ini nanti bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat," kata Hariyono.
Hariyono juga yakin, kelak gerak para ikon Pancasila ini bisa menginovasi bangsa di tengah industri 4.0. Inovasi, lanjut dia, tidak hanya dilahirkan dari dalam kelas, tapi dimana pun dan dari bidang apa pun.
"Ini adalah cermin ideologi Pancasila, ideologi masa depan untuk memberikan harapan," kata Hariyono.