Roy Suryo Sarankan Menteri Jokowi Pakai Mobil Rental: Lebih Hemat
Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo mengatakan bahwa pembelian mobil baru tersebut kurang tepat. Karena, masa jabatan menteri tidak lama.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Bahkan, Crown generasi ke-15 ini memiliki tiga pilihan mesin, yaitu 2.0L turbo 4-silinder, 2.5L Hybrid, dan 3.5L V6.
Masing-masing punya keunggulan, terutama dari sisi tenaga yang dihasilkan hingga tingkat kenyamanan.
Informasi yang beredar, PT Toyota Astra Motor (TAM) kembali akan mengikuti tender pemilihan mobil dinas menteri untuk masa jabatan 2019-2024.
Bahkan, katanya model hybrid bakal disodorkan untuk para pejabat negara itu. Jika benar maka ini merupakan salah satu langkah atau strategi Toyota dalam hal elektifikasi kendaran.
Menteri bisa menjadi contoh bahwa sekelas petinggi negara saja ikut menggunakan mobil yang ramah lingkungan.
Ketika dimintai keterangan mengenai hal itu, Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto tidak mau membuka infomasi ini terlalu banyak.
Dia hanya mengatakan, setiap pengadaan untuk mobil dinas menteri, Toyota tidak pernah absen.
"Tahun ini juga kami akan ikut lagi, bukan dari kami tetapi ada tim khusus yang berurusan langsung dengan Sekretariat Negara (Setneg)," ucap pria yang akrab disapa Soerjo beberapa waktu lalu di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Merunut sejarah yang ada, mobil dinas menteri memang berganti dari masa ke masa.
Berikut perinciannya:
1. Volvo (Era Pemerintahan Soeharto)
Pada era Presiden Soeharto, sedan Volvo menjadi pilihan untuk menjadi tunggangan para menterinya.
Merek asal Swedia ini tetap mendapatkan hati di bawah pemerintahan BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri. Volvo seri 264 GL yang berkesan mewah dan ekslusif terpilih menjadi kendaraan dinas untuk menteri sejak 1978.
Mobil bermesin V6 PRV Automatic 2.664 cc ini diklaim sangat mumpuni untuk memenuhi kegiatan kenegaraan.