Mendagri Sering Pindah Mobil Patwal Karena Mobil Dinasnya Sering Mogok
Menurutnya rencana penggantian mobil dinas itu sudah mekanisme mulai dari tender terbuka dan anggarannya sudah disetujui DPR RI.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo merasa heran dengan munculnya polemik penggantian mobil dinas baru bagi pejabat setingkat menteri, Ketua/Wakil Ketua DPR RI, DPD RI, dan MPR RI.
Menurutnya rencana penggantian mobil dinas itu sudah mekanisme mulai dari tender terbuka dan anggarannya sudah disetujui DPR RI.
“Kenapa mobil dinas baru menteri dipersoalkan, yang penting semua prosedur sudah sesuai mekanisme baik tender terbuka dan anggarannya sudah disetujui DPR RI,” ungkap Tjahjo melalui pesan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Tjahjo menjelaskan bahwa mobil dinas Toyota Crown Royal Saloon yang digunakannya merupakan buatan tahun 2009 sehingga kini usianya mencapai 10 tahun.
Baca: Putuskan Sekjen PKB, Muhaimin Iskandar Bersama Para Kiai Gelar Rapat
Baca: Gading Marten Ngobrol Bareng Jokowi, Pasha Ungu Salfok dengan Baju yang Dipakai: Mohon Penjelasannya
Baca: Roro Fitria Sering Dikunjungi Seorang Pria yang Selalu Membawa Keperluan Pribadinya
Baca: Pesta Rakyat Indonesia Pindah ke Wellington. Dubes Tantowi Yahya Jadi Bintang
Ia pun bercerita bahwa sejak menjabat sebagai Mendagri ia mendapat fasilitas mobil dinas yang layak meskipun seiring berjalannya waktu Tjahjo mengakui mobil tersebut sering mengalami mogok.
“Sejak menjabat sebagai Mendagri saya memang mendapat mobil dinas yang masih baik dan masih layak jalan. Meskipun saya sering pindah ke mobil patwal karena tiba-tiba mogok di jalan dengan biaya perbaikan yang cukup mahal yang ditanggung oleh kantor,” cerita pria kelahiran Semarang itu.
Menurutnya mobil dinas untuk presiden, wakil presiden, menteri dan pejabat setingkatnya, ketua/wakil ketua DPR RI, DPD RI, dan MPR RI memang sudah layak diganti karena pada awal periode pemerintahan 2014 Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menggunakan mobil dinas yang lama.
Pemerintah akan mengganti mobil dinas jenis Toyota Crown Royal Saloon yang sudah dipakai lebih dari 10 tahun dengan jenis Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Mobil tersebut rencananya akan tiba bulan depan yang akan diakomodasi oleh PT Astra International Tbk-TSO.