Pemindahan Ibu Kota RI Butuh Rp 466 T, Dari Mana Dananya?
Anies Baswedan memastikan pusat perekonomian dan bisnis Indonesia tetap akan berada di DKI Jakarta.
Editor: Malvyandie Haryadi
Jakarta saat ini menyangga beban yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan, sebagai lokasi bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia.
Kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah, polusi udara dan air kota ini harus segera kita tangani.
Ini bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta. Bukan. Ini karena besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan kepada Jakarta. Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa yang terus meningkat, meski sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah.
Selain itu, beban Pulau Jawa juga semakin berat. Penduduknya sudah 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia, dan 58 persen PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa.
Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat itu," sambungnya.
Bappenas Republik Indonesia menyampaikan diharapkan pada tahun 2024, proses pemindahan ibu kota bisa dilakukan. Fase persiapannya akan dimulai pada tahun 2020. ( Tribunjogja.com| Fatimah Artayu Fitrazana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.