Cara Keji Istri Muda Bersama Keponakan dan Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami Serta Anak Tiri
Dalam percakapannya, Aulia Kesuma meminta suami mantan pembantunya berinisial A untuk mencarikan eksekutor untuk menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana yang mayatnya ditemukan terpanggang dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019) terbongkar.
Kepolisian mengamankan empat orang pelakunya, masing-masing Aulia Kesuma atau AK (35) istri muda Pupung Sadili, Geovanni Kelvin keponakan dari AK (sebelumnya diberitakan anak dari AK), serta dua orang eksekutor yang disewa AK, Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.
Aulia Kesuma diamankan kepolisian di wilayah Jakarta, sementera Kelvin kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamaina (RSPP) Jakarta Selatan karena mengalami luka bakar 30 persen akibat tersambar api ketika membakar mayat korban dalam mobil.
Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid diamankan di wilayah Lampung.
Baca: Kakek Jombang Mau Bakar Sisa Daun Tebu di Lahan Miliknya, Malah Jatuh ke dalam Api & Hangus Terbakar
Baca: Pangkas Antrean di RS, Halodoc Luncurkan Layanan Buat Janji Dokter Online
Baca: Disebut Pernah Dimarahi Sarwendah Karena Bertengkar dengan Putri Ruben Onsu, Betrand Peto Ungkap Ini
Peristiwa pembunuhan keji tersebut diotaki Aulia Kesuma yang dipicu permasalah utang piutang.
Aulia Kesuma hendak menjual rumah Pupung Sadili yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan untuk melunasi utangnya.
Namun, keinginanya tersebut mendapat pertentangan dari anak Pupung Sadili, Adi Pradana alias Dana.
Gelap mata, Aulia Kesuma lantas merencanakan pembunuhan terhadap ayah dan anak tersebut.
Ia kemudian menelepon mantan pembantunya yang hingga kini masih buron.
Dalam percakapannya, Aulia Kesuma meminta suami mantan pembantunya berinisial A untuk mencarikan eksekutor untuk menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Hingga akhirnya permintaan tersebut disanggupi dan didapat lah dua pria yang bertindak sebagai eksekutor Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.
Kemudian Kuswanto dan Nur Sahid pun datang dari Lampung ke Jakarta dengan menggunakan travel.
Ditemani sang keponakan, Aulia Kesuma pun menjemput kedua eksekutor tersebut di Kalibata, Jakarta Selatan.
Kemudian, perencanaan pembunuhan dibicarakan di satu apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan.
Masih ada orang berinisial R yang hingga kini masih buron.
Baca: Ingin Dapatkan Upah dengan Cara Mudah, Sulaiman Mau Saja Diminta Simpan Ganja Ratusan Kilogram
Baca: Munculnya Istri Pertama Pupung dan Terungkapnya Skenario Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tiri
R ikut mengatur strategi pembunuhan terhadap Pupung dan Dana di apartemen tersebut.
Setelah dianggap matang, akhirnya eksekusi terhadap Pupung dan Dana pun dilakukan di kediamannya di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kepada Agus dan Nur Sahid, Aulia menceritakan dirinya punya hutang.
Selain itu, Aulia pun mencerita segala kerisauannya kepada dua pria tersebut.
Hingga akhirnya Aulia meminta bantuan kepada keduanya untuk membunuh suami dan anak tiri nya.
"Akhirnya di dalam mobil deal membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 Juta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (27/8/2019) malam.
Cara keji Aulia habisi nyawa suami dan anak tiri
Sesuai rencana, para pelaku pun datang ke rumah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Mereka langsung melakukan perannya masing-masing untuk menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Saat peristiwa pembunuhan kedua korban berada di ruang berbeda saat berada di dalam rumah.
Korban yang lebih dulu dibunuh adalah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili.
"Tersangka A (Agus) dan S (Nur Sahid) ini kemudian memberikan racun kepada korban (Pupung) diminum dengan harapan langsung meninggal. Setelah lemas dia dicek-cek ternyata itu tidak bergerak dianggap sudah meninggal," ujar Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (27/8/2019) malam.
Baca: Potret Pupung Sadili, Suami Dibunuh & Dibakar Istri di Sukabumi, Aktif Berlatih Silat Semasa Hidup
Baca: Tak Cuma Pendiri Komunitas Bumi Datar, Terkuak Pupung Sadili Jadi Relawan Jokowi di Pilpres 2019
Setelah membunuh Pupung, istri korban yang menjadi otak pembunuhan, Aulia Kusuma (AK), menyuruh keponakannya, Geovanni Kelvin (K) untuk membunuh Dana.
Aulia lalu mengatur siasat untuk membuat mabuk Dana sebelum membunuhnya.
Dana akhirnya dibunuh setelah dibekap Kelvin.
"Istri korban ini akhirnya menyuruh kembali keponakannya inisial K (Kevlin) menyuruh agar anak korban inisial D (Dana) diberi minuman keras, akhirnya mabuk dan tidak sadar dan kemudian dibekap di sana," ungkap Argo.
Setelah dua korban meninggal, Aulia dan Kelvin, bersama dua eksekutor Agus dan Sahid memasukan mayat ayah dan anak tersebut ke dalam mobil minibus bernopol B 2983 SZH.
Aulia dan Kelvin berangkat dengan mobil lain.
Kemudian mobil yang berisi dua korban diletakan di SPBU Cirende dalam, lalu para eksekutor menyuruh AK untuk mengambil mobil berisi jenazah tersebut.
Kemudian, Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB, Aulia dan keponakannya Kevlin mengambil mobil berisi mayat tersebut dan membawanya ke Cidahu, Sukabumi.
Di dekat lokasi tempat mobil dan mayat dibakar, Aulia membeli satu botol bensin dan menyerahkannya kepada sang keponakan Kevlin.
Kemudian, Kevlin menyiramkan bensin yang sudah dibeli Aulia ke mobil berisi mayat korban dan membakarnya.
Ketika membakar mobil berisi mayar tersebut, Kevlin tersambar api sehingga dirinya mengalami luka bakar 30 persen.
Setelah membakar mobil berisi mayat, lantas para pelaku pun meninggalkan lokasi dengan menggunakan mobil lainnya.
Kevlin datangi rumah sakit diantar keluarga
Usai membakar korban, Kevlin (KV) datang diantar keluarganya ke RSPP tanpa rujukan dari pihak mana pun.
Kepala Manejemen Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Agus W Susetyo, mengatakan pria berinisial KV (18) masih menjalani perawatan.
"Kami tidak terima rujukan dari pihak mana pun ke emergensi, dia (KV) datang sendiri," kata Agus saat ditemui di kantornya, Selasa (27/8/2019) dilansir dari tribunjakarta.com.
Baca: Pupung, Pria yang Dibakar Istrinya di Dalam Mobil Dikenal sebagai Relawan Jokowi di Pilpres 2019
Baca: BREAKING NEWS - Polres Lampung Selatan Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 12,8 Miliar
KV datang ke RSPP, Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 14.00, atau beberapa jam setelah membakar mobil yang di dalamnya terdapat jasad Edi dan Dana di Sukabumi, Jawa Barat.
"Info yang kami terima yang bersangkutan diantar oleh keluarganya. Tapi kami tidak tahu hubungannya apa. Saya kurang mendalami sampai sejauh itu," tutur Agus.
"Waktu datang dalam keadaan sadar. Sampai sekarang pun kondisinya sadar," tambahnya.
Di sisi lain, Agus juga belum bisa memberikan penjelasan rinci soal luka bakar yang diderita KV.
"Kami melindungi hak dari pasien. Yang jelas, saya sampaikan, KV ada di sini dalam perawatan," ucap dia. (tribunnews.com/tribunjabar.co.id/ tribunjakarta.com)