Jelang Sidang Umum PBB, Ini Sejumlah Isu yang akan Dibawa Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membocorkan sejumlah isu yang akan dibahas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membocorkan sejumlah isu yang akan dibahas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang akan dihelat di New York, Amerika Serikat (AS), pada akhir September mendatang.
Dalam Sidang Umum tahun ini, tema yang akan diangkat adalah 'Galvanizing Multilateral Effort for Poverty Eradication, Quality Education, Climate Action and Inclusion'.
"Kan setiap tahun ada temanya, temanya untuk tahun ini adalah Galvanizing Multilateral Effort for Poverty Eradication, Quality Education, Climate Action and Inclusion," ujar Retno, usai menemui JK, di Kantor Wakil Presiden, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Baca: Pemerintah Dorong Program Mobil Listrik, APM Minta Kepastian Pasar
Baca: Liburan ke Luar Negeri? Wajib Tahu 14 Jenis Stop Kontak yang Berlaku di Dunia
Baca: Capim KPK Roby Arya Ingin Presiden hingga Menteri Kerja Nyaman, Najwa Shihab: Tenang kalau Mencuri?
Baca: Khawatir Penggusuran Paksa dan Persoalan Baru, Politikus Kaltim Ini Minta Lokasi IKN Dibeber Rinci
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya, untuk membahas mengenai persiapan jelang Sidang Umum PBB.
Sebagai delegasi dari Indonesia, Retno pun akan berupaya menyampaikan isu-isu yang selama ini dihadapi negara ini.
"Jadi bagaimana kita bersama-sama intinya adalah meng-address isu-isu yang menjadi tantangan kita," jelas Retno.
Sejumlah isu yang akan dibahas meliputi isu iklim atau cuaca (climate) hingga Sustainable Development Goals (SDG's).
Menurutnya, saat ini sudah mulai terjadi pergeseran terkait concern banyak negara.
"Termasuk isu yang terkait dengan masalah climate, termasuk dengan isu yang terkait dengan masalah SDG's, karena kita bisa paham terjadi kegalauan di dunia," kata Retno.
Ia mengakui bahwa banyak negara yang kini kurang memegang komitmen terhadap isu SDG's dan beberapa isu lainnya.
Sehingga sejumlah isu tersebut harus kembali diangkat untuk mengingatkan komitmen awal negara-negara yang mulai mengalami pergeseran fokus isu tersebut.
"Bahwa semakin susut multilateralism, semakin susut komitmen beberapa negara terhadap SDG's, terhadap climate dan sebagainya," tegas Retno.
Jika banyak negara sudah mulai kurang fokus pada komitmen terkait isu-isu yang selama ini dibawa dalam Sidang Umum PBB, maka hal tersebut akan sangat berdampak pada negara-negara yang masuk dalam kategori Least Developed Countries (LDC).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.