Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putri Gus Dur Dorong KPK Buka Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK Kepada Jokowi

Anita Wahid mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Putri Gus Dur Dorong KPK Buka Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK Kepada Jokowi
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Anita Wahid dan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Presiden Ke-4 Republik Indonesia sekaligus anggota Perempuan Indonesia Antikorupsi, Anita Wahid, mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Ia bersama sejumlah perwakilan Perempuan Indonesia Antikorupsi mengatakan pihaknya telah bertemu dengan sejumlah Pimpinan KPK.

Dalam pertemuan tersebut ia mengatakan pihaknya telah mengonfirmasi sejumlah isu yang berkembang di masyarakat terkait KPK termasuk Capim KPK.

Ia pun mengatakan, Pimpinan KPK juga telah memberikan jawaban terhadap isu-isu tersebut.

Setelahnya Anita kemudian menyampaikan bahwa sebagai perwakilan masyarakat sipil, ia mendorong pimpinan KPK untuk melakukan tindakan-tindakan proaktif membantu dan memastikan agar Pansel dapat menjaga integritas calon pimpinan KPK.

Baca: Mengaku Teman Kasat Narkoba Polres Lampung Utara, Afrizal Berhasil Bawa Kabur Honda Jazz

Baca: Baru Nikah 4 Bulan, Pria Ini Tega Perkosa Adik Ipar yang Masih SMP: Sudah 7 Kali yang Ke-8 Tak Jadi

Baca: Sandiaga Uno Ceritakan Alasan Pupusnya Cita-cita dari Kecil untuk Menjadi Pilot

Baca: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung Lawan PSS Sleman: Lima Amunisi Baru Maung

"Salah satu yang kami dorong adalah, karena memang KPK sendiri sudah memiliki data atas semua capim-capim yang rekam jejaknya sudah diperiksa oleh KPK berdasarkan tiga hal. Pertama adalah kepatuhan LKHPN, kedua adalah rekam jejak indikasi gratifikasinya, kemudian indikasi pelanggaran kode etik yang pernah dilakukan maka data ini sebaiknya dibuka dan sebaiknya benar-benar diperhatikan oleh pansel," kata Anita.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, dari pertemuannya dengan pimpinan KPK tersebut ia mengetahui bahwa KPK telah sejak dari bulan Agustus mengundang pansel untuk datang ke KPK seandainya Pansel membutuhkan bukti-bukti.

"Baik berupa video, keputusan, atau foto. Tetapi hingga hari ini pansel tidak pernah datang ke KPK untuk melihat langsung bukti-bukti tersebut," kata Anita.

Untuk itu, ia mendorong agar Pansel Capim KPK untuk hadir dalam pertemuan yang rencananya akan dilangsungkan besok di Gedung Merah Putih Jakarta.

"Kami sangat mendorong pansel untuk hadir, untuk benar-benar menunjukkan keseriusannya memilih calon-calon pimpinan yang memang punya komitmen yang sangat kuat terhadap pemberantasan korupsi dan memang punya integritas tinggi dan bisa dijadikan pegangan untuk sama-sama melakulan perlawanan terhadap korupsi," kata Anita.

Baca: Dilepas Persebaya, Amido Balde Langsung Disambar Tim Elite Liga 1? Potensial Reuni dengan Djanur

Baca: Sistem 5G Akan Dimulai Tokyo Jepang Paling Cepat Pada Saat Dimulainya Olimpiade 2020

Selain itu ia juga mendorong KPK untuk bisa berkomunikasi secara langsung dengan Presiden RI Joko Widodo selaku pihak yang akan menerima daftar 10 orang Capim KPK.

"Kami mendorong KPK untuk juga membuka data-data tersebut kepada Bapak Jokowi sehingga data tersebut bisa menjadi acuan dan pertimbangan Bapak Jokowi untuk tidak meloloskan calon-calon pimpinan KPK yang diindikasi bermasalah," kata Anita.

Ia pun menyatakan penolakan Perempuan Indonesia Anti-Korupsi terhadap calon pimpinan KPK yang belum melaporkan LHKPN, terindikasi melakukan pelanggaran kode etik, dan diindikasi melakukan gratifikasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas