Tanggapan Fahri Hamzah Pasca-Kerusuhan di Deiyai Papua: Bapak Presiden, Lakukan Sesuatu
Fahri Hamzah memberikan tanggapan soal kondisi Papua yang kembali memanas pasca-kerusuhan di Deiyai.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Fahri Hamzah memberikan tanggapan soal kondisi Papua yang kembali memanas pasca-kerusuhan di Deiyai.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tanggapan terkait kondisi terbaru di Papua pasca-kerusuhan di Deiyai.
Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara menyampaikan sebuah rencana.
Selain itu, Jokowi juga diminta melakukan sesuatu yang menenangkan jiwa warga Papua.
Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah lewat cuitan di akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, Kamis (29/8/2019).
Saat ini, lanjut Fahri Hamzah, Papua tengah bergejolak.
Fahri Hamzah juga bertanya, apakah Jokowi tidak mendengarkan kabar ini?
Baca: Berita Terkini Ibu Kota Baru, Kritikan Fahri Hamzah, Lahan Milik Prabowo, Wapres JK Sebut Tak Mudah
Baca: Rusuh di Papua, Fahri Hamzah Minta Presiden Segera ke Papua, Rencana Jokowi Awal September
"Bapak presiden,
Bicaralah...
Sampaikan sebuah rencana...
Bertindaklah...
Lakukan sesuatu yang menenangkan jiwa papua...
Papua bergolak pak...
Apakah bapak belum mendengarnya?
Berarti benar...
Di sekitar bapak ada tembok raksasa..
Kuping bapak seperti disumbat tisu basah..." tulis Fahri Hamzah.
Baca: Tri Susanti, Pendukung Prabowo di Pilpres, Kini Tersangka Kasus Rasisme di Asrama Mahasiswa Papua
Baca: Ada Upaya Provokasi dalam Kerusuhan Papua, Moeldoko: Tujuannya Agar Tindakan Kita Tak Terkontrol
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga pernah memberikan tanggapannya soal kerusuhan yang terjadi di Papua.
Fahri Hamzah mengatakan, semua pihak harus ikut menangani konflik yang terjadi di Papua.
Terutama Presiden Jokowi yang memiliki kewenangan menenangkan ketegangan.
Ia mengatakan, Presiden tak bisa hanya mengimbau agar masyarakat Papua bersabar, tetapi harus memberi jaminan, ketersinggungan perasaan itu tidak terulang lagi.
"Berilah jaminan, apa yang terjadi tidak akan terulang, obatilah perasaan tersinggung orang, perasaan luka orang, perasaan kecewa bahwa diperlakukan secara tidak baik."
"Presiden harus memberikan jaminan perasaan itu," kata Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Baca: Sejumlah Fakta Kerusuhan di Deiyai Papua, Jumlah Korban Kedua Belah Pihak hingga Rampas Senjata TNI
Baca: Anggota TNI Gugur di Papua, Moeldoko Sebut Ada Upaya Provokasi Aparat hingga Peran 2 Poros Kelompok
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.