Lokasi Cerita 'KKN di Desa Penari' Berdasar Petunjuk SimpleMan, Mengarah ke Satu Desa di Bondowoso
Oleh sang penulis, Simpleman, kisah KKN di Desa Penari disebut merupakan kisah nyata dan benar-benar terjadi.
Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini banyak warganet masih penasaran dimana sebenarnya desa yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam cerita horor KKN di Desa Penari yang viral di media sosial twitter.
Oleh sang penulis, Simpleman, kisah KKN di Desa Penari disebut merupakan kisah nyata dan benar-benar terjadi.
Sayangnya, Simpleman tidak menjelaskan secara gamblang di lokasi mana KKN itu terjadi.
Baca: UPDATE Viral Cerita Horor KKN di Desa Penari: Novel Terbit Bulan Ini, Imbauan Hormati Aturan Daerah
Ia hanya memberikan inisial-inisial pada nama desa hingga kabupaten/kota.
Secara jelas, Simpleman hanya menyebut kisah itu terjadi di Provinsi Jawa Timur.
Warganet pun kemudian menduga-duga lokasi tempat KKN desa penari.
Salah satu tempat yang diungkap warganet adalah danau Rowo Bayu di kaki Gunung Raung yang berada di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Namun, lokasi ini kemudian dibantah oleh Simpleman.
Ia memastikan Rowo bayu tak terkait dengan cerita KKN di desa penari.
"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat. Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengkaitkan dengan Rowo Bayu," jelas SimpleMan dalam pernyataanya di Youtube Raditya Dika yang diunggah Jumat (30/8/2019).
Kompas pun melakukan penelusuran berdasarkan petunjuk Simpleman.
Kompas mengawali dari lokasi kabupaten/kota B
Bukan di Kabupaten Banyuwangi, hasil penelusuran Kompas merujuk pada sebuah desa di Bondowoso.
Berikut cara penelusuran Kompas sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Minggu (1/9/2019):
Kota B
Penulis kisah misteri tersebut tampaknya tidak terlalu mahir dalam membedakan kota dan kabupaten karena menyebut kabupaten sebagai daerah yang berada dalam administrasi kota.
”Nang kota B, gok deso kabupaten K***li**, akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN” (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk dikerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita),” cuit SimpleMan.
Dari sembilan kota di Jawa Timur, hanya Kota Blitar yang menggunakan istilah B. Kabupaten di Jawa Timur yang diawali huruf B adalah Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso. Sementara kabupaten yang berawalan dengan huruf K di Jawa Timur hanya Kediri.
Baca: Benarkah Cerita KKN di Desa Penari yang Viral Kisah Nyata? Pihak Penerbit Novel Angkat Bicara
Kompas menduga, penulis bermaksud menyampaikan informasi bahwa kisah mistis tersebut di Kota/Kabupaten B, dengan kecamatan/kota kecamatan K. Dengan demikian, lokasi menyempit menjadi 6 kota/kabupaten, yaitu Kota dan Kabupaten Blitar, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso.
Dari keenam kota/kabupaten tersebut, semuanya memiliki kecamatan atau kota kecamatan berawalan K. Di Kota Blitar terdapat Kecamatan Kepanjen Kidul. Di Kabupaten Blitar terdapat kecamatan Kanigoro, Kademangan, dan Kesamben. Perlu dicatat, Kecamatan Kanigoro merupakan kota kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar. Apakah ini lokasi ”KKN di Desa Penari” tersebut? Sabar, kita bedah daerah yang lain terlebih dahulu.
Kabupaten Bangkalan juga memiliki kecamatan berawalan huruf K, yaitu Kamal, Klampis, Kokop, Konang, dan Kwanyar. Sementara di Banyuwangi, terdapat Kecamatan, Kabat, Kalibaru, dan Kalipuro.
Bojonegoro menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, yakni Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, dan Kepohbaru. Sementara di Bondowoso, hanya ada Kecamatan Klabang yang berawalan huruf K.
Desa W
Sampai titik ini, lokasi pasti Kota B dan Kabupaten K masih menjadi misteri. Namun, dalam lanjutan cuitan SimpleMan, ia kembali menyebut Desa W sebagai lokasi KKN Nur dan kawan-kawannya.
”Sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan,” cuit SimpleMan.
Kompas berusaha mempersempit pencarian dan terpaksa mencoret Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Banyuwangi. Penyebabnya, kota/kabupaten tersebut tidak memiliki desa berawalan huruf W di kecamatan yang berawalan huruf K.
Sementara di Bondowoso, Kompas menemukan dua desa berawalan huruf W di Kecamatan Klabang. Kedua desa tersebut ialah Desa Wonoboyo dan Wonokerto.
Baca: Rowo Bayu Banyuwangi yang Dikaitkan Kisah KKN Desa Penari, Seperti Ini Wujudnya
Bojonegoro, yang semula menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, ternyata juga memiliki banyak desa yang berawal dengan huruf W. Desa-desa tersebut ialah desa Wotanggare di Kecamatan Kalitidu, Desa Wedi di Kecamatan Kapas, Desa Wonocolo di Kecamatan Kadewan, dan Desa Woro di Kecamatan Kepohbaru.
Alas D
Penelusuran lokasi terjadinya kisah misteri KKN di Desa Penari sampai titik ini mungkin terjadi di tujuh desa, dalam lima kecamatan di dua kabupaten. Apakah masih ada petunjuk lain? SimpleMan masih menyebut satu lokasi lagi, yaitu Alas D.
”Mboten, mas, berhenti di jalur Alas D engken enten sing jemput” (tidak mas, nanti berhenti di jalur hutan D, nanti ada yang jemput) sahut Nur,” cuit SimpleMan.
Tak hanya itu, SimpleMan juga memberi keterangan bahwa lokasi KKN di Desa Penari berjarak 4 jam hingga 5 jam dari kota S. ”Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S,” tulis SimpleMan.
Di Jawa Timur, hanya Kota Surabaya yang berawal huruf S. Penelusuran menggunakan fasilitas Google Maps menunjukkan perjalanan dari Surabaya ke Bojonegoro paling lama 3 jam 31 menit, sedangkan perjalanan dari Surabaya ke Bondowoso sekitar 4 jam 40 menit.
Maka, semakin meruncinglah dugaan lokasi kisah misteri KKN di Desa Penari tersebut. Kota B, Desa Kabupaten K, Desa W yang dimaksud penulis kemungkinan ialah Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso. Namun, alas D masih menjadi misteri karena tidak ada petunjuk khusus yang mengarah ke sana.
Pemkab Banyuwangi Bantah Kisah KKN di Desa Penari Strategi Promosi
Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Banyuwangi Fikri Mustaqim mengatakan, cerita misteri ”KKN di Desa Penari” bukan bagian dari promosi pariwisata GenPI Banyuwangi ataupun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
GenPI merupakan komunitas yag dibentuk Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan potensi wisata di masing-masing daerah.
Namun, Fikri tidak membantah bahwa di bulan September akan ada banyak festival di Banyuwangi.
Ia juga menyayangkan tuduhan warganet yang menyebut kisah misteri tersebut merupakan upaya promosi wisata Banyuwangi.
”Cara promosi harus memiliki etika dan tujuan yang jelas sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah,” ujarnya.
Dugaan lain muncul, kisah misteri ini merupakan bagian dari promosi sebuah film.
Di media sosial kini banyak berseliweran sejumlah gambar menyerupai poster film lengkap dengan judul ”KKN di Desa Penari” dan sejumlah artis yang didapuk menjadi pemerannya.
Cara promosi harus memiliki etika dan tujuan yang jelas sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah.
SimpleMan ternyata punya maksud mengapa harus merahasiakan lokasi tersebut.
Hal itu sudah menjadi janjinya kepada sang narasumber yang juga tokoh dalam cerita, Widya dan Nur.
Lebih lanjut SimpleMan juga memiliki tujuan terkait kisah yang ia tulis itu.
Melalui kisah yang ia tulis, ia ingin mengajak agar siapa saja menjaga tata krama jika datang ke suatu tempat.
Kebenaran kisah KKN di desa penari masih menjadi misteri.
Lokasi KKN juga menjadi misteri.
Hanya SimpleMan yang mengetahuinya.
Sebagai pembaca, kita juga tidak bisa begitu saja percaya dengan tulisan dan perkataan SimpelMan.
Percaya dengan SimpleMan sama saja dengan musyrik.
Percayalah saja pada Allah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Mencari Jejak Desa Penari
(Tribunnews.com/Daryono)