UPDATE Viral Cerita Horor KKN di Desa Penari: Novel Terbit Bulan Ini, Imbauan Hormati Aturan Daerah
Cerita horor Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari yang viral di media sosial masih menjadi perbincangan warganet.
Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Cerita horor Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari yang viral di media sosial masih menjadi perbincangan warganet.
Terbaru, kisah ini bakal segera diterbitkan dalam bentuk novel.
Berikut berita terkini cerita horor KKN di Desa Penari dirangkum Tribunnews.com, Minggu (1/9/2019):
1. Segera Diterbitkan dalam Bentuk Novel
Setelah viral, cerita KKN di Desa Penari bakal segera terbit menjadi sebuah novel.
Segera terbitnya novel KKN di Desa Penari itu dikabarkan oleh akun penerbit Bukune.
Baca: 5 Fakta Rowo Bayu Banyuwangi, Telaga yang Fotonya Muncul di Kisah KKN Desa Penari
Dikutip dari Kompas.com, akun Penerbit Bukune itu mengunggah foto yang memperlihatkan lembaran naskah berjudul “KKN di Desa Penari”.
Editor Bukune yang juga editor novel KKN di Desa Penari, MB Winata, membenarkan hal itu.
“Iya betul (segera terbit menjadi novel),” ujar MB Winata, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/8/2019).
Apakah viralnya kisah yang dibagikan Simpel Man itu bagian dari strategi pemasaran?
MB Winata mengatakan, Bukune selama ini memang mencari mereka yang punya bakat kepenulisan terutama di platform-platform media sosial.
“Naskah KKN di Desa Penari sudah kami proses sejak sebulan lalu. Bahwa ini kemudian menjadi viral, mungkin karena memang kami punya visi kolaborasi dengan penulis untuk selalu aktif membagikan cerita dalam bentuk apa pun,” kata Winata.
Mengenai kisah yang akan dituangkan di buku, ia mengatakan, akan ada penyesuaian dari kisah yang dibagikan Simple Man di Twitter.
“Tentu, akan ada penyesuaian narasi adaptasi ke format buku,” ujar dia.
2. Novel KKN di Desa Penari Terbit September
Menurut keterangan MB Winata, novel KKN di Desa Penari akan terbit di bulan September ini.
"Naskah ini akan diterbitkan Bukune pada Bulan September," katanya.
Namun, belum diketahui kapan tanggal pasti novel tersebut bakal bisa dinikmati pembaca.
3. Tentang Menghormati Aturan Suatu Daerah
Salah satu pesan yang bisa diambil dari cerita horor KKN di Desa Penari adalah pesan agar kita menghormati aturan sebuah daerah.
Disebutkan dalam kisah KKN di Desa Penari, dua mahasiswa meninggal karena melanggar aturan yang ada di desa lokasi KKN.
Peneliti folklor dari Universitas Indonesia (UI), Sunu Wasono mengatakan di beberapa daerah Indonesia memang masih banyak cerita-cerita yang berkaitan dengan mitos berkembang di masyarakat Indonesia.
Baca: Netizen Heboh Penampakan Sosok Bima di Kisah Horor KKN di Desa Penari, Begini Klarifikasi Penulisnya
Di dalam cerita rakyat tersebut, seringkali ada larangan dan aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
"Di beberapa tempat, saya kira cerita seperti itu memang ada. Dan jenisnya beragam," ujar Sunu kepada Kompas.com, Minggu (1/9/2019).
Jenis beragam yang dimaksud Sunu adalah jenis larangan dan aturan di suatu daerah.
Misalnya saja, ada larangan mengambil ikan di suatu kolam atau mata air tertentu, atau larangan tidak boleh mengenakan baju berwarna hijau di laut selatan Jawa.
Menurut Sunu, semua larangan itu memiliki maksud dan tujuan di masa lalu dan masih memiliki manfaat hingga saat ini.
"Mungkin saja tidak boleh menangkap ikan di kolam atau mata air karena menjaga solidaritas atau agar ikan bisa dinikmati bersama, atau agar ikan berkembang biak," kata Sunu.
"Kemudian larangan memakai baju hijau di pantai selatan yang dikaitkan bisa menyaingi Nyi Roro Kidul. Kalau rasionalisasinya, barang kali itu bertujuan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terseret ombak, kalau baju (korban) hijau kan susah untuk dikenali," terang Sunu.
Oleh sebab itu, selama larangan di suatu daerah masih dijalankan masyarakat setempat, Sunu menyarankan agar kita menghormati aturan-aturan tersebut.
"Karena menghormati aturan-aturan setempat, supaya tidak terjadi konflik, supaya tidak ada yang tersinggung aturan di wilayahnya dilanggar. Saya kira lebih baik kita menghormati saja," ujar Sunu yang juga kaprodi Sastra Indonesia FIB UI itu.
Penulis Cerita KKN di Desa Penari Angkat Bicara
Sebelumnya, SimpleMan akhirnya angkat bicara setelah cerita karangannya viral di media sosial twitter.
Ia memberikan pernyataan melalui saluran YouTube Raditya Dika yang diunggah pada Jumat (30/8/2019).
Awalnya, SimpleMan mengaku menyesal dan meminta maaf atas viralnya kisah yang seharusnya disembunyikan.
Pasalnya, orang yang dia jadikan narasumber juga merasa terganggu akan viralnya kisah dia.
Kemudian SimpleMan jelaskan jika tulisannya telah dibuat sedemikian rupa untuk bisa nyaman dibaca.
Baca: POPULER: Penulis KKN Desa Penari Klarifikasi Foto yang Dikira Bima, Unggahan Terbaru Banjir Komentar
Ada beberapa pengurangan dan penambahan cerita, namun tidak lepas dari garis merah yang akan diberikan.
"Saya hanya bisa bilang, cepat atau lambat cerita ini akan reda," ujar SimpleMan.
Lebih lanjut, SimpleMan langsung ingin menceritakan kisah KKN di Desa Penari dengan story telling ulang.
"Saya dapat pastikan, cerita ini berdasar dari narasumber tentang pengalaman dia dan teman-temannya yang saya ubah sedemikian rupa agar masuk keenam tokoh yang saya tulis,
Dan saya yakin cerita ini nyata entah orang percaya atau tidak. Saya pikir ini nyata," lanjut SimpleMan.
Beberapa poin, SimpleMan jelaskan ada cerita yang dia ubah ketika Wahyu dan Widya berangkat ke kota.
SimpleMan jelaskan jika bukan Wahyu dan Widya yang mengalami kejadian tersebut melainkan rekan KKN lainnya.
Kemudian SimpleMan jelaskan jika semua cerita yang sebenarnya jika ditulis jauh dari logika.
SimpleMan juga jelaskan soal akhir cerita tentang dua nyawa melayang.
SimpleMan menjelaskan jika itu benar adanya.
Namun, SimpleMan tidak luput untuk kembali meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung atas viralnya kisah ini.
"Dimana bumi dipijak, di situ langit dituju. Saya pribadi mohon maaf bila menyinggung cerita ini menimbulkan kehebohan yang awalnya tidak saya sangka sebelumnya. Dan saya sebagai penulis semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini," jelas SimpleMan.
Pada akhirnya SimpleMan ingin netter mengambil pesan dari cerita yang sudah dia angkat.
Di sisi lain, SimpleMan jelaskan bagaimana mendapatkan narasumber pihak kedua, yakni tokoh Nur.
SimpleMan juga jelaskan dia memilih menjadi anonim karena ingin menjaga privasi.
Sementara soal lokasi Rowo Bayu, lokasi yang sering dikait-kaitkan dengan lokasi KKN di Desa Penari, SimpleMan beri jawaban tegas.
"Ini saya mau klarifikasi juga dimana saya melihat banyak sekali komentar dan beberapa orang yang melakukan penjelajahan dan membuat video ke desa penari yang diduga berada di Rowo Bayu. Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat. Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengkaitkan dengan Rowo Bayu," jelas SimpleMan.
SimpleMan pun akhirnya tanggapi jawaban dari netizen yang menebak-nebak soal lokasi.
SimpleMan pun akhirnya menjawab jika ada tebakan netizen yang menjawab benar, tidak lebih menjelaskan lebih lanjut lagi.
"Dan bila ada pertanyaan apakah ada tebakan yang benar, saya cuman akan menjawab ada," tegas SimpleMan.
(Tribunnews.com/Daryono/Siti Nurjanah Wulandari) (Kompas.com/Nur Rohmi Aida/Gloria Setyvani Putri)