Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akademisi: Banyak Kepentingan yang Terganggu oleh Kebijakan Jokowi

"Bisa jadi kerusuhan di Papua ditunggangi oleh kepentingan yang tidak suka pada divestasi Freeport," ujar Bambang Boediono

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Akademisi: Banyak Kepentingan yang Terganggu oleh Kebijakan Jokowi
Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita
Lalu-lintas di depan kantor Gubernur Papua di Papua Jalan Soa Siu, Jayapura, tampak lancar, Senin (2/9/2019) siang. Pekarangan kantor Gubernur Papua ini sempat dikuasai massa pengunjuk rasa sejak Kamis (29/8/2019) hingga Sabtu (31/8/2019) dinihari. (Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Universitas Airlangga, Bambang Boediono mengungkapkan meningkatnya tensi politik yang terjadi disinyalir terjadi akibat terganggunya kepentingan para elite oleh kebijakan.

Bambang Boediono menduga elite politik dan elite bisnis yang terganggu kepentingannya adalah mereka yang selama ini diuntungkan oleh keberadaan Petral dan Freeport.

Baca: Wiranto: 5 Orang Anggota TNI Diskorsing terkait Kasus Dugaan Rasisme Mahasiswa Papua di Surabaya

"Bisa jadi kerusuhan di Papua ditunggangi oleh kepentingan yang tidak suka pada divestasi Freeport," ujar Bambang Boediono melalui keterangan tertulis, Senin (2/9/2019).

Sementara itu, Teddy Wibisana dari Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) mengungkapkan kerusuhan di Papua diakibatkan oleh berkembangnya sikap ekstrimisme belakangan ini berkembang.

"Sikap ekstrim ditunjukan oleh mereka yang berprilaku rasialis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Dan reaksi yang ekstrim juga ditunjukan oleh masyarakat Papua terhadap perlakuan deskriminasi yang mereka alami di Surabaya dan Malang," ujar Teddy.

Baca: Wiranto Singgung Hoaks Didesain untuk Adu Domba Masyarakat Papua 

Selain berkembangnya sikap ekstrim, Teddy juga melihat bahwa kegaduhan yang diciptakan para elite, juga memicu kegaduhan di masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Elite sendiri juga membuat kegaduhan. Presiden meminta para menteri agar tidak membuat keputusan strategis, ada menteri yang justru mengganti jabatan strategis. Ini melemahkan wibawa Preside," pungkas Teddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas