Hasto: Usul Hari Keris Nasional 25 November Bukti Mencintai Warisan Indonesia
"Keris dengan segala unsur filosofi didalamnya telah diakui oleh UNESCO sebagai karya agung warisan budaya dunia," kata Hasto
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi paguyuban Senapati Nusantara mengapresiasi upaya Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa membangkitkan kesadaran generasi muda dan masyarakat untuk mencintai kembali warisan leluhur bangsa Indonesia.
Penetapan Hari Keris Nasional menjadi harapan setelah UNESCO menetapkan keris sebagai karya agung warisan budaya dunia.
Baca: Jusuf Kalla: Perkembangan Teknologi Tidak Boleh Hanya Menguntungan Perusahaan Besar
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto saat berbicara di Forum Komunikasi 'Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali Setelah Terdaftar dalam IHC UNESCO untuk Pemajuan Kebudayaan' yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kantor Kemendikbud, Rabu (4/9/2019).
Untuk diketahui, Senapati Nusantara sebagai organisasi penggerak budaya tosan aji atau senjata tradisional yang terbuat dari besi yang dianggap pusaka secara nasional.
"Keris dengan segala unsur filosofi didalamnya telah diakui oleh UNESCO sebagai karya agung warisan budaya dunia," kata Hasto Kristiyanto.
Oleh karena itu, bersama Kemendikbud, Senapati Nusantara berharap dan mendukung Pemerintah dalam waktu dekat untuk menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
UNESCO mengukuhkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia sejak 25 Nopember 2005 lalu.
"Kami telah memberikan naskah akademik ke Pemerintah melalui Mensesneg dan sedang tahap finalisasi setelah penetapan Unesco. Kita tidak hanya berbicara terkait aspek filsafat dalam karya kebudayaan itu tapi juga aspek teknologi," ujar Hasto.
Apalagi perhatian generasi muda semakin kuat terhadap akar kebudayaan Nusantara.
"Kami berkomunikasi dengan Mensesneg semoga tidak lama lagi bisa ditetapkan hari keris karena ini menjadi fundamen yang baik dari sisi pengakuan pemerintah dan memberikan sebuah spirit bagi seluruh pemerhati tosan aji untuk berkarya bagi bangsa," papar Hasto.
Ia juga menambahkan tiap tahun Senapati Nusantara mengadakan kegiatan penelitian dan rapat kerja nasional.
"Semua senafas dengan yang dicanangkan Presiden Jokowi untuk memberi perhatian terhadap sumber daya manusia. Memberikan perhatian terhadap sumber daya manusia tidak lepas dari akar kebudayaan. Itulah kontribusi Senapati Nusantara," ungkap Hasto.
Hasto mengatakan akar kebudayaan Nusantara luar biasa.
"Dengan melihat masa lalu kita punya orientasi ke masa depan bagaimana _direction_ kita sebagai sebuah bangsa dibangun dari semangat kita bukan bangsa yang baru kemarin sore yang saat ini tiba-tiba mempertanyakan apa suku kita, agama kita," ucap Hasto.
Baca: Disertasi Tuai Kontroversi, Komisi VIII DPR Minta Jokowi Copot Rektor UIN Sunan Kalijaga
Ia pun menambahkan memiliki ketertarikan karena keris itu merupakan karya budaya yang dari sisi ilmu tekniknya sangat luar biasa.
Selain Hasto, di forum komunikasi itu hadir Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno, serta lebih dari ratusan pemerhati tosan aji.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.