Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Munir Dinilai Jadi Warisan Setiap Presiden, sang Putri Ungkap Harapannya pada Jokowi

Kasus Munir dinilai jadi warisan setiap presiden karena tak kunjung selesai, sang putri ungkap harapannya pada Jokowi.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kasus Munir Dinilai Jadi Warisan Setiap Presiden, sang Putri Ungkap Harapannya pada Jokowi
KOMPAS.com/Arbain Rambey
Kasus Munir dinilai jadi warisan setiap presiden karena tak kunjung selesai, sang putri ungkap harapannya pada Jokowi. 

Namun, hingga saat ini aktor intelektual atas kasus tersebut belum diketahui.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Tahun Tak Selesai, Kasus Munir Dinilai Jadi Warisan Setiap Presiden"

Baca: Profil dan Perjalanan Panjang Kasus Munir, 15 Tahun Pembunuhan Munir Belum Tuntas Juga

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 7 September 2004: Munir Said Thalib Aktivis HAM Indonesia Meninggal

Harapan putri Munir

Diva Suukyi Larasati, putri almarhum aktivis HAM Munir Said Thalib, saat ditemui di Kios Ojo Keos, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (7/9/2019).
Diva Suukyi Larasati, putri almarhum aktivis HAM Munir Said Thalib, saat ditemui di Kios Ojo Keos, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (7/9/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Pembawaan remaja perempuan berusia 17 tahun itu tenang dan terkesan tidak banyak bicara.

Ia tengah duduk di sebuah sofa saat Kompas.com menemuinya di Kios Ojo Keos, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (7/9/2019) sore.

Cara bicaranya lugas dan tertata. Ia tetap tenang meski kami berbincang mengenai kasus kematian ayahnya, aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.

"Saya tak mau menyalahkan Pak Jokowi," ujar Diva Suukyi Larasati saat ditanya mengenai kasus ayahnya yang tidak kunjung terang hingga saat ini.

Berita Rekomendasi

Diva tak sempat mengenal sosok Munir. Saat Munir dibunuh, Diva masih berusia 2 tahun.

Cak Munir, aktivis dan pejuang HAM itu, dibunuh tepat 15 tahun lalu dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 974 menuju Amsterdam, Belanda.

Pada 12 November 2004, Kepolisian Belanda mengumumkan hasil autopsi Munir. Hasilnya, ditemukan jejak senyawa arsenik.

Namun, tidak diketahui siapa dalang di balik pembunuhan Munir dan kenapa ia dibunuh.

Harapan sempat muncul saat Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim investigasi independen atau tim pencari fakta untuk mengungkap pembunuhan di udara itu.

Baca: Ditinggal Ayah Wafat saat Usia 2 Tahun, Putri Munir: Dia Hebat Meski Aku Tak Perlu Mengetahuinya

Baca: Diva, Putri Aktivis HAM Munir Berharap Jokowi Memenuhi Janji Kampanye

Kendati demikian, hasil investigasi itu tidak pernah dibuka ke publik.

Saat masa kampanye Pilpres 2014, Jokowi pernah berjanji akan menuntaskan, kasus pelanggaran HAM masa lalu, termasuk kasus Munir, jika terpilih sebagai presiden.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas