BJ Habibie Meninggal Dunia, Ridwan Kamil: Inspirator Kita Semua, Sang Guru Bangsa
BJ Habibie Meninggal Dunia, Ridwan Kamil: Inspirator Kita Semua, Sang Guru Bangsa
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Daryono
BJ Habibie Meninggal Dunia, Ridwan Kamil: Inspirator Kita Semua, Sang Guru Bangsa
TRIBUNNEWS.COM- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut memberikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Ucapan duka tersebut diungkapkan lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Rabu (11/9/2019).
Dalam unggahan foto tersebut tampak sosok BJ Habibie yang sedang memegang pesawat kertas.
Baca: Ridwan Kamil Pasrah Wakil Gubernurnya Disebut Hanya Ban Serep oleh DPRD
BJ Habibie tampak berpose hendak menerbangkan pesawat kertas yang berada di tangan kanannya.
Foto tersebut diunggah dalam foto hitam putih, menggambarkan duka yang semakin dalam.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Turut berduka cita yang sangat mendalam atas berpulangnya Presiden ke-3 RI, Bpk BJ Habibie.
Semoga almarhum ditempatkan di sisi terbaikNYA.
Dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan.
Mari kita kirimkan doa terbaik kita kepada almarhum inspirator kita semua, Sang Guru Bangsa," tulis Ridwan Kamil dalam keterangan foto.
Diberitakan sebelumnya, Habibie menghembuskan napas terakhir dalam usia 83 tahun.
Ia telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak dua pekan silam, tepatnya Minggu (1/9/2019).
Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa jenazah Bacharuddin Jusuf Habibie akan segera disemayamkan di rumah duka, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Nantinya dari Rumah Sakit Gatot Subroto ini, (jenazah) akan dibawa ke rumah duka di Kuningan," ujar Presiden Jokowi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2019) dilansir Kompas.com.
Rumah duka tepatnya berada di Jalan Patra Kuningan XIII Kav 5, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pihak Istana sudah berkoordinasi dengan Garnisun TNI untuk mengatur upacara pemakaman Presiden ke-3 RI tersebut secara kemiliteran.
Meski demikian, Pratikno belum dapat memastikan kapan tepatnya upacara pemakaman militer itu bakal digelar.
"Harap dimaklumi, karena keluarga masih dalam suasana sangat berduka.
Malam ini akan ditentukan ya, upacara pemakaman besok pukul berapa," ujar Pratikno di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (11/9/2019) malam.
Baca: Yang Dicontoh Prilly Latuconsina dari BJ Habibie
Baca: BJ Habibie Wafat, Yusril: Saya Mohon Doakan Beliau dan Sama-sama Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Riwayat Hidup dan Prestasi BJ Habibie
BJ Habibie mengenyam pendidikan sekolah dasarnya di Pare-pare.
Setelah ayahnya wafat saat Habibie berusia 14 tahun, Habibie melanjutkan SMP di SMP 5 Bandung.
Kemudian melanjutkan masa SMA di Gouverments Middlebare School, di kota yang sama.
Setelah lulus SMA pada tahun 1954 Habibie melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik mesin.
Saat itu namanya masih Universitas Indonesia Bandung.
Baru beberapa saat belajar di ITB, tahun 1955 Habibie mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliah di Rhein Westfalen Aachen Technisce Hochschule (RWTH) Jerman.
Ia mengambil spesialisasi konstruksi pesawat terbang (Teknik Penerbangan).
Habibie mendapatkan gelar Ing dari Technische Hochschule Jerman pada tahun 1960.
Baca: Mengenang Sosok BJ Habibie, Berikut 5 Fakta Menarik Presiden Ke-3 RI: Karir hingga Penghargaan
Baca: Annisa Pohan Unggah Pesan BJ Habibie untuk Menjaga Pepo
Kemudian Habibie melanjutkan studi doktornya Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachen Jerman dan mendapatkan gelar doktornya pada 1965.
Setelah lulus, Habibie bekerja di sebuah industri kereta api Firma Talbot di Jerman. Habibie kemudian melanjutkan studi doktornya sambil bekerja.
Tahun 1965-1969 Habibie bekerja sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan Analisis Struktrur Pesawat Terbang di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg.
Tahun 1969-1973 Habibie menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi di MBB.
Tahun 1973-1978 Habibie diangkat menjadi Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB.
Di tahun 1978 Habibie juga diangkat menjadi Penasihat Senior Bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB.
Habibie resmi pulang ke Indonesia tahun 1974 karena diperintahkan Presiden Soeharto melalui utusannya Ibnu Sutowo untuk kembali ke Indonesia.
Empat tahun pertama kepulangannya, yaitu pada 1974-1978 Habibie masih sering melakukan perjalanan ke Jerman.
Saat itu Habibie juga masih menjabat sebagai Vice President di MBB.
Pada tahun 1978 hingga 1997 Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Habibie menjadi menteri Ristek yang pertama di Indonesia.
Selain itu Habibie juga memimpin perusahaan BUMN Industri Strategis dan merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional.
Pada tahun 1995, Habibie berhasil membuat pesawat terbang pertama Indonesia yang kemudian diberi nama N250 Gatot Kaca.
Proyek pembuatan pesawat yang sukses ini mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration.
Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 14 Maret 1998 Habibie ditunjuk presiden Soeharto mendampinginya sebagai wakil presiden.
Saat terjadi tragedi 1998, di mana Presiden Soeharto dipaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden oleh para mahasiswa, Habibie diangkat menjadi presiden Indonesia ke-3.
Namun Habibie hanya menjabat selama 1,5 tahun.
Lepasnya Timor Timur dari wilayah NKRI menjadi penyebab lengsernya Habibie dari kursi presiden setelah diadakan sidang umum MPR 1999.
Setelah tidak menjabat sebagai presiden RI, Habibie kembali ke Jerman.
Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Kilas Balik saat Dilengserkan Amien Rais dalam Sidang Istimewa MPR 1999
Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Suara Hanung Bramantyo Bergetar Saat Ucapapkan Bela Sungkawa
(Tribunnews.com/Bunga) (Tribunnewswiki/ Yonas) (Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.