Kondisi BJ Habibie Stabil dan Membaik, Thareq Ungkap Hanya Orang Tertentu yang Bisa Jenguk sang Ayah
Kondisi BJ Habibie Menurun, Thareq Ungkap Hanya Orang Tertentu yang Bisa Jenguk sang Ayah
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Tiara Shelavie
Kondisi BJ Habibie Dikabarkan Menurun, Thareq Ungkap Hanya Orang Tertentu yang Bisa Jenguk sang Ayah
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi kesehatan Presiden ke-3 BJ Habibie dikabarkan mengalami penurunan sehingga perlu dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Pernyataan terkait kondisi BJ Habibie saat ini telah diungkapkan sang anak, Thareq Kemal Habibie dalam konferensi pers, Selasa (10/9/2019).
Sebelumnya, sempat dikabarkan kondisi BJ Habibie menurun.
Namun dalam konferensi pers tersebut, Thareq mengungkapkan kondisi terkini BJ Habibie stabil dan membaik.
Kemudian ia juga menjelaskan alasan mengapa sang ayah memilih untuk dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Menurut Thareq, pihak keluarga sengaja merawat BJ Habibie di rumah sakit agar bisa istirahat total.
Baca: Riwayat Penyakit BJ Habibie yang Kini Dirawat Intensif di RSPAD Gatot Soebroto
Baca: Viral Detik-detik Perampokan Rumah Makan Gratis Anak Yatim di Bogor, Ampun Bang, Jangan Bacok Aku
Hal ini dilakukan karena jika beristirahat di rumah, ada kekhawatiran Habibie tetap disibukkan dengan tamu yang menjenguk, saat mendengar kabar bahwa Habibie sedang sakit.
Keluarga kemudian hanya membolehkan pihak tertentu untuk mengunjungi Habibie di RSPAD Gatot Soebroto.
Secara khusus, yang dibolehkan menjenguk hanya keluarga inti.
"Hanya anak, cucu, kakak, dan adik, baik itu kakak dan adik dari pihak bapak saya atau dari pihak almarhumah ibu saya," kata Thareq yang dikutip dari Kompas.com.
Thareq juga menjelaskan jika kondisi BJ Habibie menurun berawal karena kelelahan.
Baca: Di ILC, Karni Ilyas Akui Kaget Lihat Saut Situmorang Berapi-api Tolak Revisi UU KPK: Keras Juga Ini
Baca: Terekam Kamera, Sepasang Penumpang Keluar Bersama dari Toilet Pesawat, Bikin Heran Penumpang Lain
Seperti yang diketahui, Thareq menjelaskan jika sejak masih uda BJ Habibie memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.
"Mohon dimengerti, beliau itu memang sudah agak sepuh ya, sudah di usia di atas 80 tahun, yakni 83 (tahun) berjalan 84 (tahun). beliau beraktifitas sangat tinggi sehingga beliau suka lupa bahwa beliau itu udah 80," kata Thareq
Thareq mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana membawa BJ Habibie berobat ke luar negeri.
"Tidak, tim dokter sini cukup. Kenapa harus dibawa ke Jerman? Lagipula sebagai orang tua yang sakit, kalau terbang dalam jarak jauh, dalam kondisi kayak gini lebih bahaya," kata dia.
Ia juga menanggapi mengenai pemberitaan BJ Habibie yang dikabarkan kritis.
"Tidak ada seperti yang disebutkan bahwa bapak ( BJ Habibie) dalam keadaan kritis. (Kondisi) sudah membaik. sudah stabil," kata Thareq
Baca: Kesan Ernest Prakasa Saat Bertemu dengan BJ Habibie
Baca: Jenguk BJ Habibie, M Nuh: Beliau Sempat Merespons
Selain itu, Ketua Tim Dokter Kepresidenan Prof dr Azis Rani mengatakan, BJ Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019 setelah kondisinya menurun.
Sebanyak 44 dokter kepresidenan disiapkan untuk menangani kesehatan BJ Habibie.
Tim dokter terdiri dari dokter ahli atau spesialis yang diperlukan oleh Habibie, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
BJ Habibie merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia, dikenal sebagai tokoh dengan segudang prestasi.
Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936.
Ia merupakan anak keempat dari Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardoyo.
Baca: Keluarga Akan Batasi BJ Habibie Terima Tamu Saat Berada di Rumah
Baca: BJ Habibie Tidak Akan Dibawa ke Jerman, Thareq Kemal Ungkap Alasannya
Habibie dikenai sebagai CEO dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Kariernya semakin melambung ketika pada 1978 diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Salah satu prestasi membanggakan dari BJ Habibie yaitu dirinya pernah memimpin proyek pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat buatan pertama Indonesia.
Pesawat N250 Gatot kaca satu-satunya pesawat turbotrop di dunia yang menggunakan "Fly by Wire" dengan jam terbang 900 jam.
PT IPTN berhasil mengembangkan sayapnya di Amerika dan Eropa.
Namun, karena krisis moneter, Soeharto menutup IPTN. Ketika IPTN ditutup, Habibie masih menjabat sebagai Manteri Riset dan Teknologi.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)