Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikap Saut Situmorang Mundur Dari KPK Dinilai Akrobat Politik

Saud juga menambahkan, kepercayaan publik terhadap profesionalisme KPK tidak boleh diciderai oleh sikap personal tersebut.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sikap Saut Situmorang Mundur Dari KPK Dinilai Akrobat Politik
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengumumkan tersangka restitusi pajak di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gelar Nusantara menilai sikap Saut Situmorang yang mengundurkan diri dari jabatan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan bentuk pengkhianatan terhadap agenda pemberantasan korupsi.

Hal ini disampaikan oleh Juru bicara DPP Gelar Nusantara, Saud Marganda Tampubolon saat dikonfirmasi, Sabtu (14/9/2019).

Sikap yang diambil oleh Saut Situmorang, menurut Saud, telah mempertontonkan akrobat politik yang tidak layak dilakukan oleh seorang pejabat negara termasuk dalam kapasitasnya selaku anak bangsa yang bergelut dalam kegiatan pemberantasan korupsi sebagaimana diinginkan oleh seluruh bangsa.

Baca: Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Terkait Serius Kordinasi Atasi Karhutla Riau

"Kami mengecam sikap Saut, ditengah dukungan penuh publik terhadap penguatan KPK, ia justru malah berakrobat, karena itu kami mempertanyakan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi," kata Saud Marganda Tampubolon.

Saud juga menambahkan, kepercayaan publik terhadap profesionalisme KPK tidak boleh diciderai oleh sikap personal tersebut.

Ia melihat, sikap Saut bertentangan dengan semangat yang dibangun oleh presiden Jokowi terhadap upaya penguatan KPK.

"Presiden Jokowi sudah terang sikapnya soal profesionalisme dan penguatan KPK, visi ini malah diciderai oleh sikap kekanak-kanakan dari salah seorang komisioner KPK," jelas Saud.

Berita Rekomendasi

Gelar Nusantara, kata Saud, juga meyakini KPK ke depan akan lebih profesional karena diiisi oleh orang-orang yang memiliki integritas dalam penegakan hukum.

"Saatnya KPK ke depan lebih profesional, sehingga anasir politik yang selama ini menciderai KPK harus dihilangkan, kita percaya Korupsi adalah penyakit terbesar bangsa ini, dan KPK adalah obat yang didatangkan Tuhan untuk bangsa ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas