Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KLHK Bantah Karhutla Masuk Wilayah Konservasi Orangutan Kalimantan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantah kebakaran hutan dan lahan telah memasuki wilayah konservasi orangutan di Kalimantan Timur

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in KLHK Bantah Karhutla Masuk Wilayah Konservasi Orangutan Kalimantan
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Warga yang menggunakan kostum pahlawan super spiderman bersama personil dari BPBD Provinsi Riau dan TNI AD Kodim Kampar 0313 berusaha memadamkan kebakaran lahan di kawasan Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Kamis (12/9/2019). Aksi yang dilakukan oleh warga bernama Yandri tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap para anggota tim penanganan kebakaran hutan dan lahan yang telah berjibaku dilapangan selama kabut asap menerpa sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Aksi itu juga merupakan pesan agar seluruh elemen masyarakat dapat ikut serta menjaga lingkungannya agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantah kebakaran hutan dan lahan telah memasuki wilayah konservasi orangutan di Kalimantan Timur.

"Saya konfirmasi ke teman-teman Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation di Balikpapan memang tidak ada kebakaran hutan di sana," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup Hidup dan Kehutanan (KLHK), Djati Witjaksono Hadi, saat ditemui di kantor KLHK, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Ia menerangkan, masih berdasarkan laporan BOS, wilayah konservasi orangutan itu terdampak asap karhutla yang terjadi di bagian Kalimantan lainnya.

"Tidak ada kebakaran di wilayahnya, tetapi memang ada tercium ya dampak asap itu sampai ke wilayah tersebut," ungkapnya.

Baca: Soal Karhutla, Ketua Komisi IX DPR: Selamatkan Masyarakat yang Ada di Sana

Sejauh ini, ia mengatakan pihaknya belum melakukan evakuasi pada satwa yang dilindungi itu.

"Di wilayah itu kami ada dokter hewan di sana nanti dokter hewan nya kan memberikan saran kepada pengelola di sana,"

Berita Rekomendasi

"Ya kalau di kotanya mungkin asap tidak sehat tapi kalau di hutan di lokasi konservasi orangutan relatif masih aman," lanjut Djati.

Sementara terkait kabar dalam bentuk video dan foto yang menyebar terkait orang utan dalam kepungan karhutla, ia mengatakan, kejadian itu terjadi pada 2015 silam.

"Itu foto lama foto 2015 yang di daur ulang ya kita lihat lagi kita akan cermati lagi itu dari konservasi orangutan yang mana," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas