Dirjen PAS: Kami Kelompok Rentan Terpapar Penyakit
Hal itu diungkapkan pasca pihaknya mengetahui 5,9 persen dari 17.400 narapidana di DKI Jakarta positif mengidap penyakit Hepatitis C.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami mengatakan para petugas lapas dan jajarannya termasuk dalam kelompok rentan yang terpapar penyakit apapun dari narapidana.
Hal itu diungkapkan pasca pihaknya mengetahui 5,9 persen dari 17.400 narapidana di DKI Jakarta positif mengidap penyakit Hepatitis C.
"Kalau sampai tidak diketahui (data narapidana pengidap Hepatitis C) lebih berbahaya lagi untuk kita semuanya. Bukan hanya untuk napi dan tahanan, tapi bukan tidak mungkin juga menular ke petugasnya," ujar Sri, di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jl Veteran no 11, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
"Kami termasuk kelompok rentan untuk terpapar penyakit apapun yang diderita oleh saat ini belajar di lapas dan rutan (narapidana, - red)," imbuhnya.
Baca: Buya Syafii Sebut KPK Tak Suci Tapi Wajib Dibela
Menurutnya, informasi tersebut penting adanya, lantaran bila tidak diketahui kemungkinan jajarannya tertular akan lebih besar. Apalagi, ia menilai jajarannya sangatlah intensif dalam berkomunikasi dengan narapidana setiap harinya.
"Hasil tes ini menjadikan kita hati-hati dan waspada. Bukan hanya di DKI, di tempat lain juga mungkin tinggi prevalensinya. Namun karena DKI yang palig dekat dengan berbagai macam fasilitas, maka harapan kita nanti bisa direplika bukan saja DKI tapi di tempat-tempat lain," kata dia.
Oleh karenanya, ia mengimbau bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Sri pun mengajak semua jajarannya yang berada di daerah-daerah melalui telekonference untuk memanfaatkan informasi penyuluhan diseminasi.
"Penting ini disampaikan, mencegah lebih baik daripada mengobati dan kegiatan ini penting serta strategis, karena kondisi (lapas) sedang seperti tidak biasanya, dimana kapasitas 128.000 dihuni oleh 264.000 lebih," ucapnya.
"Artinya, singgungan-singgungan antar napi sangat mungkin terjadi, bisa tertular. Karena itu manfaatkan diseminasi ini agar mengetahui hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk pencegahan," katanya.