Pertama, T-Chat Sediakan Layanan Tiket Pesawat via WA dan Line
Guna menyuguhkan pilihan dan solusi alternatif bagi pengguna jasa pemesanan tiket pesawat, anak perusahaan Garuda Indonesia, PT Aero Globe Indonesia
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna menyuguhkan pilihan dan solusi alternatif bagi pengguna jasa pemesanan tiket pesawat, anak perusahaan Garuda Indonesia, PT Aero Globe Indonesia meluncurkan layanan pemesanan tiket yang dapat dilakukan melalui aplikasi telekomunikasi yang sudah cukup populer yakni Whatsapp (WA) dan Line.
Produk hasil kerjasama dengan PT Solusi Awan Indonesia tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi chatbot.
"Kita sediakan pilihan bagi konsumen. Strategi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan dapat mempermudah pelanggan setia Garuda Indonesia Grup dalam pembelian tiket pesawat," tutur Presiden Direktur Aero Globe Indonesia, Devi Yanti di sela acara peluncuran T-Chat Garuda Indonesia Grup, Kamis (19/8/2019) berlangsung di Altitude Grill, The Plaza Thamrin, Jakarta.
Untuk saat ini layanan T-Chat bisa diakses dari aplikasi Whatsapp (WA) dan Line dan terbilang mudah dalam penggunaannya.
Pengguna hanya perlu menambahkan nomor 0811169988 di kontak pengguna yang ada di Whatsapp (WA) dan Line. Selanjutnya, pengguna bisa berinteraksi dengan T-Chat untuk melakukan pemesanan tiket.
"Aplikasi ini yang pertama menggunakan WA dan Line," terang Devi Yanti.
T-Chat dikatakannya, mampu merespon permintaan pengguna dalam permintaan jadwal penerbangan dan kemudian melanjutkan pemesanan.
"Saat ini masih satu bahasa (Indonesia). Ke depannya akan kita develop lagi," ujar Presiden Direktur Aero Globe Indonesia ini.
Direktur PT TRG Investama Bobby Rasyidin menambahkan, T-Chat beroperasi dengan AI (Artificial Intelligence) yang memiliki Neurolinguistic Program atau NLP yang mampu mendeteksi bahasa yang digunakan pengguna.
Agar dapat menjangkau pelanggan Garuda yang berasal dari luar negeri, Bobby menyebut akan ada pengembangan T-Chat dalam bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional.
"Secara kepatutan, kita akan kembangkan bahasa Inggris dulu. Nantinya tidak akan ada batasan bahasa secara teknologi," pungkat Direktur PT TRG Investama Bobby Rasyidin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.