Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Dalami Dugaan Kebakaran Hutan dan Lahan Sengaja Dilakukan Secara Terorganisir

Mabes Polri menegaskan tengah mendalami adanya dugaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilakukan secara terorganisir.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polri Dalami Dugaan Kebakaran Hutan dan Lahan Sengaja Dilakukan Secara Terorganisir
TRIBUN PEKANBARU/
PEKAT - Seorang warga sedang mencari sampah plastik di Sungai Siak, Pekanbaru yang diselimuti kabut asap pekat, Kamis (19/9). Kabut asap semakin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru akibat dari kebakaran hutan dan lahan, Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah dan harus mengenakan masker jika sedang diluar rumah. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menegaskan tengah mendalami adanya dugaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilakukan secara terorganisir.

"Ini sedang kita dalami ada dugaan kesitu. Tim satgas melalukan pendalaman, kita serius lakukan itu ya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).

Menurutnya, pihaknya harus serius dan tegas dalam melakukan penegakan hukum agar meniadakan kebakaran hutan dan lahan yang mengganggu masyarakat Indonesia itu.




"Penegakan hukum salah satu senjata utama untuk meniadakan kebakaran ini, karena harus tegas. Bukan hanya pelaksana pembakar tapi master mind kita akan ungkap," kaya dia.

Baca: Ular Langka di Dunia yang Memiliki Kaki Ditemukan Hangus Terbakar Akibat Kebakaran Hutan di Riau

Baca: Perjuangan Tak Kenal Lelah Para Petugas Pemadam Kebakaran Hutan, Makan Seadanya dan Kelelehan

Meski demikian, ia menyebut kepolisian tak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi kasus karhutla yang kini sudah memiliki 249 tersangka individu dan 6 tersangka korporasi.

Jenderal bintang dua itu mengatakan selain dibantu TNI, kepolisian berharap agar semua elemen masyarakat setempat juga turut membantu mengatasi permasalahan ini.

"Semua harus berkolaborasi, integrasi dengan semua elemen masyarakat terutama pemda setempat ya, gubernur, bupati, hingga elemen yang dibawahnya seperti camat, RT, RW dan seluruh masyarakat. Agar paham ya ini marwah bangsa, ditambah lagi Riau, Kalimantan Barat itu bertetangga dengan negara Malaysia dan Singapura," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas