Sosok Hanif Dhakiri yang Ditunjuk jadi Plt Menpora Gantikan Imam Nahrawi, Sang Ibu Pernah jadi TKI
Hanif Dhakiri resmi ditunjuk Jokowi sebagai Plt Menpora, menggantikan Imam Nahrawi. Inilah sepak terjang si anak TKI.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
Hanif Dhakiri resmi ditunjuk Jokowi sebagai Plt Menpora, menggantikan Imam Nahrawi. Inilah sepak terjang si anak TKI.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Hanif Dhakiri sebagai pelaksana tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Hanif mengisi jabatan Menpora yang ditinggalkan Imam Nahrawi yang mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI.
Diketahui, saat ini Hanif telah menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Artinya, kurang lebih satu bulan ke depan, Hanif akan menjalankan tugas-tugas Menpora sekaligus tetap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Demikian dikatakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/9/2019).
Baca: Pengamat Sebut Lucu Jokowi Tunjuk Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora
Baca: Jokowi Tunjuk Menaker Hanif Dhakiri Jadi Plt Menpora Gantikan Imam Nahrawi
Berikut sepak terjang dan sosok Hanif Dhakiri yang ternyata anak seorang TKI, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Hanif Dhakiri
Hanif Dhakiri lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah pada 6 Juni 1972.
Ia pernah bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga (1988); Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta (1991); dan IAIN Walisongo Salatiga (1996).
Hanif pernah studi pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI).
Saat masih kuliah di IAIN Walisongo, Hanif mengisi masa mudanya dengan menjadi aktivis di berbagai organisasi.
Puncaknya, Hanif mengasah jiwa kepemimpinannya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi mahasiswa yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Pada awal reformasi, Hanif terjun di dunia politik dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 1998.
Tak heran, Hanif dianggap sebagai generasi awal partai ini.
Baca: Alasan Presiden Jokowi Tunjuk Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora Gantikan Imam Nahrawi
Baca: Sosok Hanif Dhakiri yang Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Plt Menpora Gantikan Imam Nahrawi
Hanif merupakan satu perumus dasar-dasar kepartaian PKB, termasuk menulis AD/ART PKB, naskah deklarasi, platform politik PKB yang dinamainya Garis-garis Besar Perjuangan Partai (GBPP).
Ia juga turut mendesain logo PKB yang diilhami warna PMII dan gambar dasar khas NU, yakni bola dunia dan bintang sembilan.
Hanif lantas dipercaya menjadi Wakil Sekjen DPP PKB periode 2005-2010.
Puncaknya, ia menjadi Ketua DPP PKB lantas jadi Sekjen DPP PKB pada 2014.
Kariernya di dunia politik meningkat setelah terpilih sebagai anggota DPR RI (2014-2019) dari Dapil Jawa Tengah X.
Hanif bergabung dalam Komisi IX yang mengurusi masalah pendidikan, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan.
Di DPR, Hanif juga menjadi Sekretaris Fraksi PKB dan tergabung dalam Badan Anggaran.
Namun baru beberapa hari bergabung jadi anggota dewan, Hanif ditunjuk sebagai Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja oleh Jokowi.
"Hanif merupakan sosok profesional partai yang memiliki keberpihakan kuat terhadap ketenagakerjaan di Indonesia," kata Jokowi menjelaskan sosok Hanif di Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Saat ditunjuk sebagai menteri, Hanif termasuk dalam jajaran menteri muda karena baru berusia 42 tahun.
Per 24 November 2014, Hanif Dhakiri memiliki harta sebanyak Rp 2.009.114.448.
2. Anak seorang TKI
Tidak pernah ada yang menduga jalan hidup seseorang, pun dengan Hanif Dhakiri.
Ternyata, Hanif merupakan anak seorang ibu yang pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).
Hanif mengungkapkan, ibunya juga pernah menjadi TKI yang mengadu nasib ke luar negeri, sehingga ia memahami kondisi yang dihadapi para TKI.
Hanif mengisahkan, ia berasal dari sebuah keluarga yang sederhana di Salatiga, Jawa Tengah.
Ayahnya seorang pegawai negeri sipil, sedangkan ibunya pernah bekerja sebagai TKI di luar negeri.
Keterbatasan ekonomi, kata Hanif, menjadi alasan mengapa sang ibu terpaksa bekerja ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Ketika itu, Hanif masih duduk di bangku SMP/MTs saat ibunya pertama kali harus meninggalkan dirinya dan empat orang adiknya.
"Ibu saya pernah jadi TKI, saat saya masih kelas 2 SMP. Selama enam tahun dua kali berangkat."
"Dua tahun pertama, kemudian (pulang dan) berangkat (lagi yang) kedua (selama) empat tahun," kata Hanif, kepada Kompas.com di sela aktivitasnya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/11/2014).
Beruntung, kata Hanif, selama enam tahun bekerja di luar negeri, ibunya selalu mendapatkan perlakuan yang baik dari para majikannya.
Oleh karena itu, ia bertekad agar kelak para pahlawan devisa itu mendapatkan perlakuan yang sama seperti ibunya.
Setelah ditunjuk oleh Jokowi sebagai menteri, Hanif langsung menghubungi ibunda yang kemudian menangis.
"Ibu saya ketika denger saya jadi menteri langsung nangis dan saya telepon juga nangis," ujar suami Marifah itu.
3. Lakukan aksi lompat pagar
Hanif pernah membuat heboh dengan aksinya melompati pagar tempat penampungan TKI ilegal saat inspeksi mendadak pada Rabu (5/11/2014) pagi.
Saat itu, Hanif melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Elkari Makmur Sentosa, Jalan Asem Baris Raya, Gang Z, Tebet, Jakarta Selatan, , mendadak ramai.
Saat tiba di lokasi, Hanif sempat meminta izin kepada ibu asrama untuk masuk dan meninjau lokasi.
Namun, izin itu tak diberikan hingga akhirnya Hanif marah kepada pengurus tempat penampungan.
"Buka pintu pagarnya. Saya Hanif Dakhiri, Menteri Tenaga Kerja, mau sidak dan cek lokasi ini."
"Kalau tidak dibuka, saya tutup tempat penampungan ini," teriak Hanif, dikutip dari Kompas.com.
Meski Hanif telah mengeluarkan bentakan, pintu pagar masih tetap tak kunjung dibuka.
Pihak pengurus berdalih ingin meminta izin terlebih dahulu kepada pimpinan perusahaan.
Hanif yang tak sabar lantas memerintahkan kepada ajudannya untuk membongkar fiber penghalang pagar itu.
Kemudian, Hanif berpijak di jok motor, lalu melompati pagar dan masuk ke dalam rumah.
Aksi ayah empat anak itu pun mengundang pro-kontra.
Ada yang memuji, tak sedikit yang mencaci.
Satu di antara pendapat kontra menyebut aksi itu melanggar hukum.
"Kalau saya dianggap melanggar hukum ya silakan tangkap saja," kata Hanif dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (8/11/2014).
Sebagai menteri dia menyatakan punya kewajiban menertibkan tempat penampungan TKI yang diduga ilegal.
4. Alasan ditunjuk jadi Plt Menpora
Jelang berakhirnya masa pemerintahan Jokowi periode pertama, Hanif ditunjuk sebagai Plt Menpora.
Selama sebulan ke depan, Hanif harus merangkap jabatan sebagai Menpora dan Menaker.
Ada beberapa alasan kenapa Hanif dipilih Jokowi menggantikan Imam Nahrawi.
Menurut Mensesneg Pratikno, Jokowi menunjuk Hanif karena tak memiliki banyak pilihan.
"Ya, adalah beberapa pertimbangan kan pilihannya tidak banyak, kan ada beberapa menteri yang nanti dilantik pada tanggal 1 Oktober, dilantik sebagai anggota DPR," kata Pratikno di Istana Bogor, Jumat (20/9/2018).
Dua menteri yang akan dilantik sebagai anggota DPR yakni Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
"Oleh karena itu pilihannya tidak banyak, akhirnya Pak Presiden memutuskan Pak Hanif sebagai Plt," ucap Pratikno.
Diketahui, Hanif memang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di Pileg 2019.
Sayang, Hanif gagal melenggang ke Senayan karena perolehan suaranya tak cukup untuk mengantarkannya sebagai anggota dewan.
Hanif gagal meraih simpati masyarakat di Dapil Jawa Barat VI yang meliputi Kota Depok dan Bekasi.
Pratikno juga mengakui alasan Jokowi menunjuk Hanif karena merupakan kader PKB.
Sebab, Hanif akan menggantikan posisi Imam Nahrawi yang juga merupakan kader partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.
"Iya (karena kader PKB)," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Ihsanuddin/Dani Prabowo)