AJI Jakarta Mencatat Ada 4 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Saat Meliput Demo Mahasiswa di Sekitar DPR
Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta mencatat ada empat jurnalis mengalami kekerasan saat meliput demonstrasi mahasiswa
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta mencatat ada empat jurnalis mengalami kekerasan saat meliput demonstrasi mahasiswa di sekitaran Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
"Sampai Rabu (25/9) pagi, AJI Jakarta telah menerima laporan dari 4 jurnalis yang mengalami intimidasi, kekerasan, dan penghalang-halangan kerja peliputan yang dilindungi oleh Undang-Undang Pers," ujar Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani, saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019).
Padahal dalam bekerja, jurnalis memiliki hak untuk mencari, menerima, mengelola, dan menyampaikan informasi sebagaimana dijamin dalam Pasal 4 ayat (3), sebagaimana diatur UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Baca: Jokowi Minta RKUHP Penghinaan Presiden Dihapus, Yasonna Laoly: Kita Beradab, Saya Tak Bisa Biarkan
Dalam peristiwa tersebut, empat orang jurnalis terluka dan trauma karena menjadi korban kekerasan.
Pertama, kekerasan yang dialami jurnalis Kompas.com, Nibras Nada Nailufar.
Ia mengalami intimidasi saat merekam perilaku polisi yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga di kawasan Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (24/9/2019) malam.
Dalam peristiwa ini, polisi melarang korban merekam gambar dan memaksanya menghapus rekaman video kekerasan.
Baca: Demo Pelajar di Sekitar DPR Ricuh, KPAI Minta Seluruh Orang Tua Siswa Cek Keberadaan Anaknya
Nibras bahkan nyaris dipukul seorang polisi.
Kedua, kekerasan terhadap jurnalis IDN Times, Vanny El Rahman.
Dia dipukul, diminta menghapus foto dan video rekaman kekerasan yang dilakukan polisi terhadap demonstran di sekitar flyover Slipi, Jakarta.
Ketiga, kekerasan terhadap jurnalis Katadata, Tri Kurnia Yunianto oleh polisi.
Tri dikeroyok, dipukul dan ditendang aparat dari kesatuan Brimob Polri, meski ia telah menunjukkan ID Pers yang menggantung di leher.
Tak hanya itu, polisi juga merampas telepon genggam Kurnia dan menghapus video Polisi membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.
Baca: Info Pendaftaran CPNS 2019 Mulai Oktober, Seleksi SKB Diperkirakan Digelar Desember Mendatang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.