Cara Ganjar Pranowo Hadapi Mahasiswa yang Demo, Janjikan Ini hingga Ajak Bersih-bersih Taman
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berhadapan langsung dengan ribuan mahasiswa yang melancarkan aksi demo di depan Gedung DPRD Jawa Tengah.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
"Seandainya berkenan, masih ada yang ingin disampaikan, please, tolong, ada perwakilan yang bisa hadir duduk dengan saya."
"Anda sampaikan terbuka biar saya mendengarkan," ungkap Ganjar di depan para mahasiswa.
Ganjar pun sempat berkelakar tentang pagar yang telah dirusak para mahasiswa.
Ia mengatakan, jika tak terlalu berharap jika ada anggaran yang harus dikeluarkan kembali untuk membangun pagar yang telah rusak.
Para mahasiswa yang mendengar pernyataan Ganjar tersebut, secara bersamaan meneriakan kata maaf kepada sang Gubernur.
"Saya sebenarnya tidak terlalu berharap bahwa ada anggaran saya yang harus saya keluarkan untuk membangun pagar," ujar Ganjar sambil diiringi kata maaf dari mahasiswa.
"Itu uang Anda," tegas Ganjar sambil menunjuk pagar yang rusak.
Baca: 6 Fakta Demo Mahasiswa di Makassar: Berakhir Ricuh hingga Dugaan Penganiayaan 3 Jurnalis oleh Polisi
Baca: 5 Potret Awkarin Berjuang Beri Nasi Kotak untuk Mahasiswa yang Demo di Depan Gedung DPR RI
Sebelum menutup pembicaraan, Ganjar mengajak para mahasiswa yang ikut berdemo untuk memperbaiki taman yang telah rusak.
"Terakhir ingin saya sampaikan, kecerdasan kita akan kita uji bersama-sama."
"Nanti, setelah saya bertugas dan kita saling bagi tugas masing-masing, kalian sampaikan aspirasi dan saya harus meneruskan ke Jakarta, saya akan teruskan."
"Tapi mau gak besok pagi (Rabu) kita kembali untuk memperbaiki taman bersama-sama? Mau? Saya undang secara terbuka dan ini adalah cara Jawa Tengah, cara mahasiswa Jawa Tengah yang keren," kata Ganjar diiringi tepuk tangan para demonstran.
Sebanyak 88 Orang Terluka Akibat Kerusuhan di Senayan
Sesuai dengan berita di Kompas.com, aksi ujuk rasa dari mahasiswa yang berlangsung di depan Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (24/9/2019) berakhir ricuh.
Akibatnya, 88 orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.