Ada 3 Karakter Kelompok Demonstran, Jokowi Diminta Jeli
Dia menjelaskan, tujuh tuntutan kelompok karakter pertama ini yang sudah beredar. Di antaranya menghentikan pembahasan semua RUU yang bermasalah pasal
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
![Ada 3 Karakter Kelompok Demonstran, Jokowi Diminta Jeli](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ridlwan-habib-pembicara-diskusi-isis_20150323_204407.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gelombang aksi unjuk rasa di berbagai kota menolak pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan menuntut pembatalan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) bermasalah terjadi akhir-akhir ini.
Pengamat intelijen Ridlwan Habib melihat setidaknya ada tiga karakter kelompok yang turun ke jalan beberapa hari ini.
Karakter kelompok itu tercermin dari jenis tuntutan dan pola aksi yang dilakukan.
Karakter pertama adalah kelompok yang murni menolak RKUHP dan menolak revisi UU KPK .
"Kelompok ini berjejaring juga dengan kelompok masyarakat sipil dengan isu-isu utama perlindungan HAM, keadilan Papua, dan hak atas tanah," ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Kamis (26/9/2019).
Dia menjelaskan, tujuh tuntutan kelompok karakter pertama ini yang sudah beredar. Di antaranya menghentikan pembahasan semua RUU yang bermasalah pasal pasalnya.
"Contoh demonstrasi kelompok Karakter pertama misalnya adalah solidaritas Gejayan Memanggil di Jogja hari Senin lalu lalu demo hari Selasa di Jakarta dan demo Surabaya Menggugat hari ini," jelasnya.
![Bentrok massa dengan aparat keamanan masih berlangsung hingga larut malam di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019). Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang didominasi pelajar STM dengan agenda yang tidak jelas itu berakhir ricuh. Tribunnews/Jeprima](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-rusuh-masih-berlanjut-hingga-larut-malam_20190926_095706.jpg)
Sebagai catatan demo Selasa (24/9/2019) lalu di Jakarta berlangsung damai sampai pukul 17.00 WIB.
Karakter kedua adalah kelompok pencari jati diri atau identitas.
"Ini adalah kelompok yang ikut ke jalan karena solidaritas di media sosial dan belum utuh memahami isu," kata alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Heroisme demonstrasi salah satu pemikat karakter kedua ikutan turun jalan.
"Mereka berlomba posting InstaStory sebagai bagian dari eksistensi dalam lingkungan pergaulannya," jelas Ridlwan.
Baca: Presiden Jokowi: Jangan Ragukan Komitmen Saya Jaga Demokrasi
Termasuk di Karakter kedua ini adalah demo anak-anak STM di Jakarta pada Rabu (25/9/2019), yang sepanjang hari dan berakhir rusuh.
"Mereka berduyun-duyun berangkat karena solidaritas. Tambah cepat info beredar karena medsos terutama WhatsApp," kata Ridlwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.