Jurus Jitu Danrem 162/WB Redam Aksi Anarkis Para Pendemo di Gedung DPRD NTB
Dia juga mengimbau agar mahasiswa tidak berbuat anarkis dalam aksi demo mereka dan menodai cita-cita luhur Demokrasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa mahasiswa yang sempat anarkis di Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), bisa kembali damai, pada Kamis (27/9/2019) kemarin.
Sebanyak 10 ribu mahasiswa menggelar unjuk rasa sebagai bentuk penolakan terhadap revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dinilai akan melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penolakan terhadap RUU KUHP yang akan disahkan DPR.
Aksi para Mahasiswa yang sempat merusak pintu gerbang Kantor DPRD, bisa diredakan.
Hal itu tidak bisa lepas dari sentuhan tangan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.
Setelah berkoordinasi dengan Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana yang berada dilokasi maupun dengan pimpinan DPRD NTB, ia mengerahkan dua SSK anggota Yonif 742/SWY dan jajaran Kodim Lombok barat serta Tim Intel Korem serta Kodim Lobar.
Baca: Mensesneg Siapkan Draf Perppu Batalkan Undang-Undang KPK
Kehadiran anggota Yonif 742/SWY menggunakan delapan unit truk di depan Kantor DPRD NTB jalan Udayana, terlihat mendapat sambutan hangat dari para Mahasiswa yang berada dibawah terik matahari.
Danrem 162/WB langsung melakukan pendekatan dan negoisasi kepada perwakilan Mahasiswa.
Ia mengajak salat Dzuhur berjamaah di Masjid Islamic Center dan dilanjutkan dengan pemberian imbauan atau Kultum kepada para mahasiswa.
Dalam imbauannya, Danrem 162/WB berpesan agar menjaga nama baik mahasiswa sebagai panutan dan contoh bagi masyarakat Indonesia.
Dia juga mengimbau agar mahasiswa tidak berbuat anarkis dalam aksi demo mereka dan menodai cita-cita luhur Demokrasi.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan pendekatan dan komunikasi akhirnya tidak ada lagi anarkis," tutur Danrem seperti dikutip dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (27/9/2019).
"Mari bijak dalam menyampaikan aspirasi dengan tetap mengedepankan aturan hukum dan norma agama yang ada mengingat NTB dikenal sebagai pulau seribu Masjid," kata Danrem.
Selain itu, bersamaan dengan Adzan Ashar, Danrem juga mangajak melaksanakan para mahasiswa menunaikan salat berjamaah di sepanjang jalan Udayana, di depan Kantor BPRD NTB yang dipimpin atau diimami langsung Danrem 162/WB.
Usai salat Ashar berjamaah, Danrem 162/WB bersama Ketua dan wakil Ketua DPRD NTB serta anggota terus melakukan pendekatan persuasif kepada sisa pendemo yang terdiri dari 31 Aliansi Gabungan mahasiswa dan ormas.
"Syukur alhamdulilah sisa massa unjuk rasa pukul 17.15 WITA mulai membubarkan diri dengan tertib dan aman kembali ke rumah masing masing," jelasnya.(*)