Pemerintah Diharapkan Buka Ruang Dialog dengan Para Mahasiswa
Mahasiswa dan elemen masyarakat itu merupakan putera-puteri negeri ini yang mempunyai kepedulian dan rasa cinta terhadap tanah airnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mendorong pemerintah untuk membuka ruang dialog yang seluas-luasnya bagi para mahasiswa dan elemen masyarakat yang terlibat dalam demonstrasi.
Mahasiswa dan elemen masyarakat itu merupakan putera-puteri negeri ini yang mempunyai kepedulian dan rasa cinta terhadap tanah airnya.
Oleh karena itu, layaknya sebuah keluarga, pemerintah merupakan orang tua yang perlu membuka diri, mendengarkan aspirasi, dan berdiskusi dengan masyarakat.
"Sehingga berbagai kesalahpahaman dapat diminimalsir dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah juga sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat," ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Rm PC Siswantoko Pr, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (27/9/2019).
Baca: Anies Beberkan Fakta Petugas Medis DKI Cedera di Kaki dan Kepala
Dalam seruan moralnya, Kerawam KWI mendukung setiap kegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan bangsa.
Masyarakat sebagai bagian, bahkan pemilik kedaulatan bangsa ini memang sudah semestinya terlibat aktif dalam menjaga dan merawat negeri ini agar tetap kokoh, aman, dan damai sebagai rumah bersama bagi semua warga negara.
Namun Kerawam KWI mengutuk berbagai tindakan kekerasan yang mengatasnamakan demokrasi dan kepentingan masyarakat.
Kekerasan, apalagi kerusuhan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban merupakan tindakan yang merendahkan martabat hidup dan merusak nilai-nilai demokrasi.
Perwujudan kebebasan dalam berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat harus berpegang teguh pada aturan yang berlaku dan memperhatikan kepentingan umum.
"Kekerasan apapun bentuknya tidak akan mampu menyelesaikan masalah, justru akan menambah penderitaan hidup masyarakat," kata Rm PC Siswantoko Pr.
Kerawam KWI menilai perlu adanya kewaspadaan terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan ingin memanfaatkan keadaan.
Saat ini ada begitu banyak pihak dengan berbagai kepentingan dan agenda, termasuk kepentingan untuk merongong Pancasila, memperlemah bangsa, dan memecah belah masyarakat.
Sangat dimungkinkan bahwa mereka menyusup dan memanfaatkan para demonstran untuk memperjuangkan kepentingan mereka.
"Oleh karena itu, perlu adanya sikap peka, kritis, dan waspada terhadap para penumpang gelap tersebut, sehingga mereka tidak mampu merusak kegiatan demonstrasi yang murni untuk kebaikan bersama," jelasnya.
Terakhir Kerawam KWI mengapresiasi aparat keamanan yang telah menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat sesuai dengan prosedur yang ada, meskipun di beberapa tempat terjadi kericuhan dan kerusuhan.
"Juga terima kasih kepada masyarakat yang tidak terprovokasi oleh ajakan, ujaran, dan berita bohong untuk melakukan kekerasan, apalagi tindakan yang inkonstitusional. Semoga para pelaku kekerasan dan kerusuhan dapat ditindak seadil-adilnya dengan hukum yang ada dan aparat keamanan maupun masyarakat tetap mengedepankann cara-cara damai dalam menyelesaikan setiap persoalan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, gelombang aksi unjuk rasa di berbagai kota terjadi untuk menolak pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan menuntut pembatalan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) bermasalah terjadi akhir-akhir ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.