PKMNu: Mahasiswa Gerakan Murni, Tindak Tegas Dalang Kerusuhan
Persatuan Kiai dan Muballigh Nusantara (PKMNu) angkat bicara terkait aksi mahasiswa dan pelajar yang masiv di sejumlah wilayah Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Kiai dan Muballigh Nusantara (PKMNu) angkat bicara terkait aksi mahasiswa dan pelajar yang masif di sejumlah wilayah Indonesia.
Aksi yang awalnya murni pergerakan mahasiswa namun harus dinodai dengan aksi massa yang berujung anarkis.
Untuk itu, Ketua PKMNu HM. Abdul Mujib meminta pemerintah bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok atau pihak yang berusaha merubah ideologi bangsa.
HM. Abdul Mujib pun mengungkapkan kekhawatirannya dengan aksi demo mahasiswa yang terjadi beberapa hari lalu.
Baca: Dandhy Dwi Laksono Tidak Ditahan, Tapi Status Tetap Tersangka
Baca: Mantan Vokalis Banda Neira Ananda Badudu Ditangkap Polisi, Ini Penyebabnya
Baca: BREAKING NEWS: Anggota Satres Narkoba Polda Sulut Tewas Gantung Diri
Menurutnya, ini sangat rawan ditunggangi 'asing' dalam demo itu bila melihat langsung dilapangan.
"Mahasiswa itu kaum intelek, kader penerus bangsa. Tapi kalau demo pakai bakar-bakar itu bukan mahasiswa, itu perusuh yang harus ditindak tegas oleh aparat. Pada awalnya mereka jelas agendanya menolak penetapan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), revisi KUHP, RUU Pertanahan dan Iainnya. Tapi kok tiba-tiba ada teriakan turunkan Jokowi, revolusi, revolusi, revolusi', itu menjadi pertanyaan," ungkap HM. Abdul Mujib saat menggelar jumpa pers di Rumah Pergerakan Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Gus Mujib ini mengkhawatirkan kalau isu dalam aksi ini telah dimanfaatkan oleh pihak asing atau kelompok-kelompok tertentu.
Ia pun berharap agar mahasiswa tak terlena dan sadar bahwa selain memerangi korupsi dan penegakan keadilan hukum, isu melawan radikalisme tak kalah penting.
"Perang dengan korupsi tetap dilakukan, namun jangan terlena kita harus tetap waspada. Sekarang isunya perang dengan korupsi yang lagi naik daun di masyarakat, namun jangan sampai untuk memerangi hal ini ada yang menyelinap menyusupkan ideologi tertentu yang merusak bangsa dan mengancam kedaulatan negara. Mereka pintar, agar ideologl itu laku, menumpang di isu-isu baru, anti korupsi dan seterusnya. Kami tetap akan memerangi dan anti radikalisme," katanya.
la pun meminta mahasiswa untuk tetap sadar, dan menolak bila aksinya dibiayai oleh pihak asing ataupun oleh orang Indonesia sendiri yang terindikasi terlibat dalam jaringan asing.
Karena ini ada peluang kepentingan politik bisa menunggangi demo mahasiswa.
Gus Mujib berharap mahasiswa harus menyalurkan aspirasi dengan narasi yang baik dan dengan cara-cara yang baik juga.
"Sikap kami bukan tanpa alasan, melihat perkembangan kondlisi bangsa ini kami rasa mengkhawatirkan," ucapnya.
Untuk itu, Persatuan Kiai dan Muballigh Nusantara (PKMNu) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Meminta kepada seluruh masyarakat, Mahasiswa dan pelajar untuk menghentikan kegiatan demo yang cenderung anarkis dan tidak produktif, serta berpotensi memecah belah bangsa.
2. Mendukung kepada TNI-POLRI untuk bertindak secara persuasif kepada para pendemo yang murni menyuarakan aspirasi serta menindak dengan tegas dalang dan pelaku kerusuhan yang mencederai makna demokrasi.
3. Menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk bertindak arif dan bijak dalam menghadapi permasalahan bangsa dengan mengedepankan prinsip musyawarah dan dilakukan dengan damai serta hati bersih.
4. Meminta kepada Presiden untuk bersikap tegas untuk membubarkan dan menindak tegas terhadap kelompok-kelompok atau pihak yang berusaha merubah ideologi bangsa. Termasuk para provokator yang ada di dalam dan di luar negeri.
5. Menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan perdamaian dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha mengambil keuntungan dalam kekisruhan dan perpecahan bangsa.