Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catatan Mabes Polri Sebelum 1 Desember, Pertanda Gerak-gerik Benny Wenda Sesuai Prediksi

Inilah catatan Mabes Polri sebelum 1 Desember, sudah tercium gerka-gerik Benny Wenda dalang kerusuhan Papua mulai datangi sidang umum PBB

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Catatan Mabes Polri Sebelum 1 Desember, Pertanda Gerak-gerik  Benny Wenda Sesuai Prediksi
RNZI/Korol Hawkins
Tokoh separatisme Papua, Benny Wenda 

TRIBUNNEWS.COM - Tokoh separatis Papua, Benny Wenda, dilaporkan hadir dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada pekan ini di New York, AS.

Benny disebut berusaha melobi agar komisioner HAM PBB bisa berkunjung ke Indonesia, dan melihat langsung kondisi yang ada di Papua.

 Presiden Jokowi Kabulkan Hampir Semua Tuntutan Demo Mahasiswa, Ini Bocoran Mahfud MD

Pemerintah Indonesia menuduh Benny Wenda berada di balik kerusuhan Provinsi Papua dan Papua Barat yang meletus sejak Agustus lalu.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengisyaratkan rangkaian kerusuhan itu terkait momentum pertemuan tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, dan Sidang Umum PBB.
Dalang kerusuhan di Papua selain Benny Wenda
Dalang kerusuhan di Papua selain Benny Wenda (Kolase TribunAmbon.com)

Tapi, tuduhan itu dibantah oleh pemimpin saya politik Gerakan Papua Merdeka maupun Sebby Sambom, juru bicara sayap militer Pasukan Pembebasan Papua Barat.

Dalam wawancara dengan TV SBS Australia dikutip ABC Indonesia, Benny mengatakan dia berada di New York untuk mengupayakan kunjungan Komisioner HAM PBB.

"Pesan saya ke masyarakat internasional, kami sangat membutuhkan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk masuk ke Papua," katanya.

Hingga Kamis (26/9/2019), jumlah korban aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan tewas kerusuhan yang terjadi Wamena, 33 orang tewas.

Berita Rekomendasi

Semakin meningkatnya kekerasan serta jumlah korban tewas mendorong kelompok separatis Papua meminta dukungan dari masyarakat internasional, termasuk Australia.

Benny Wenda menyatakan, dia mendesak pemerintah Australia untuk mendukung intervensi internasional dalam menyelidiki situasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas