Berlangsung Damai, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Dipusatkan di Patung Kuda
Peserta aksi unjuk rasa tertahan untuk menuju Istana Negara karena akses jalan diblokade pihak kepolisian dengan menggunakan kawat berduri.
Editor: Dewi Agustina
Kepolisian bekerja sama dengan Dinas Perhubungan juga melakukan pengalihan arus kendaraan, termasuk lalu lintas TransJakarta yang biasanya melewati jalur konsentrasi massa.
Baca: 6 Alasan Cewek Lama Jomblo Malah Terlihat Lebih Bahagia dan Betah Sendiri daripada Punya Pacar
Sebanyak 342 anggota Polantas disiagakan di sejumlah titik untuk pengalihan arus lalu lintas.
Sejumlah aspirasi disampaikan massa melalui orator.
Di antaranya permintaan pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air hingga permintaan agar Presiden saat ini sekaligus petahana, Joko Widodo (Jokowi), mengundurkan diri.
Bahkan, Ketua Panitia Aksi Mujahid 212 Edy Mulyadi menyinggung isu adanya mobil ambulans Pemprov DKI maupun PMI yang membawa batu saat demo anarkis di kawasan komplek DPR pada Kamis dini hari, 26 September 2019.
Menurutnya, dengan adanya sejumlah permasalahan di Tanah Air belakangan ini, maka saat ini Indonesia perlu diselamatkan, termasuk dari kejahatan korupsi.
Baca: Bus Sugeng Rahayu Serempet Motor Menewaskan Seorang Pelajar Berusia 11 Tahun
"Kita berkumpul di sini dengan satu niat, niat kita ingin menggapai ridha Allah. Karena Indonesia yang kami cintai harus diselamatkan, harus diselamatkan dari tangan-tangan jahat, dari tangan korup, dari tangan-tangan penguasa yang hatinya penuh kebencian terhadap Islam," kata Edy.
Usai menyampaikan orasi di Patung Kuda, massa bergerak berjalan menuju Masjid Istiqlal, yang berjarak sekitar 2 Km.
Kepolisian kembali membuka jalan Medan Merdeka dan akses jalan lain yang melewati Istana Negara, setelah massa membubarkan diri. (tribun network)