Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menilik Kondisi Pos Polisi Palmerah yang Dirusak Massa, 2 Bangkai Sepeda Motor Dibiarkan Tergeletak

Pos Polisi Palmerah yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, hingga saat ini masih belum diperbaiki, Minggu (29/09/2019).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Menilik Kondisi Pos Polisi Palmerah yang Dirusak Massa, 2 Bangkai Sepeda Motor Dibiarkan Tergeletak
Tribunnews.com/ Larasati Dyah Utami
Kondisi Pos Polisi Palmerah yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pos Polisi Palmerah yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, hingga saat ini masih belum diperbaiki, Minggu (29/09/2019).

Pos polisi tersebut dirusak massa saat terjadi kericuhan di sekitar Kompleks Senayan, beberapa hari lalu.

Pantauan Tribunnews.com, dua bangkai sepeda motor masih tergeletak di pelataran Pos Polisi tersebut.

Tembok gosong, kaca dan puing bangunan masih terlihat berserakan.

Begitu pula bagian dalam ruangan masih berantakan.

Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri, Ray Rangkuti: Kenapa Nggak dari Awal Daftar DPR?

Pos polisi yang berada di dektt gedung DPR RI dan Stasiun Palmerah tersebut sebelumnya menjadi sasaran amukan massa saat kericuhan terjadi, Selasa (24/09/2019).

Kondisi Pos Polisi Palmerah yang berada di Jalan Tentara Pelajar
Kondisi Pos Polisi Palmerah yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, Minggu (29/09/2019).
Berita Rekomendasi

Tidak ada petugas yang berjaga ataupun garis polisi, sehingga masyarakat bisa dengan leluasa masuk ke dalam bangunan tersebut.

Mardi (55) pedagang minuman yang melihat kejadian tersebut, mengatakan anggota kepolisian saat itu terpaksa mundur menghindari amukan massa.

Baca: Samsung Galaxy A70s, Ponsel Terbaru Samsung dengan Kamera 64 MP, Ini Spesifikasi dan Harganya

"Polisi pada mundur semua waktu itu, daripada timbul korban," ujarnya

Ia berharap tidak ada lagi demo anarkis ke depannya.

"Boleh demo, asal jangan anarkis lah" ujarnya.

Berharap tak lagi ricuh

Mardi (55), pedagang minuman yang biasa mangkal di sekitar stasiun Palmerah berharap tidak ada lagi demo anarkis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas