UPDATE Demo Mahasiswa di Jakarta: Polisi Pukul Mundur Perusuh hingga Situasi Terkini via KompasTV
Demo mahasiswa dan pelajar yang terjadi di depan Gedung DPR RI pada Senin (30/9/2019) hari ini, berujung ricuh dengan pelemparan batu dan petasan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Miftah
Demo mahasiswa dan pelajar yang terjadi di depan Gedung DPR RI pada Senin (30/9/2019) hari ini, berujung ricuh dengan pelemparan batu dan petasan.
TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa dan pelajar kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (30/9/2019).
Demo yang digelar ini untuk menolak RUU KUHP dan KPK yang saat ini tengah diperbincangkan.
Update terkini melalui YouTube KompasTV pada pukul 20.20 WIB, massa terlihat sudah meninggalkan lokasi aksi di Jalan Palmerah, Jakarta Pusat.
Baca: Mahasiswa Desak KPAI Usut Penggerak Demo Pelajar SMK dan SMA
Baca: Kisah Pelaku Demo Bayaran: Remaja Dibayar Rp 50 Ribu untuk Memanah Polisi, Sekuriti Nyamar Siswa SMA
Jalanan di sekitar Gedung KompasTV terlihat sudah dapat dilewati oleh pengendara sepeda motor dan mobil.
Masih nampak pula kepulan asap bekas gas air mata yang ditembakkan oleh polisi ke arah massa yang melakukan aksi.
(Situasi terkini kericuhan dapat Anda akses di akhir berita ini)
Sebelumnya, pada pukul 17.30 WIB, massa yang tersulut emosi setelah mendengar letusan dari arah flyover Slipi, melempari polisi dengan batu dan petasan.
Baca: Pelajar SMP di Depok Ini Pakai Seragam SMA untuk Ikut Demo, Polisi Sampai Gelengkan Kepala
Baca: Perjalanan KRL dari Stasiun Palmerah Terganggu Akibat Demo Ricuh, Calon Penumpang Kebingungan
Massa juga merobohkan kawat berduri yang sebelumnya terpasang sejauh 1 kilometer dari gedung DPR.
Dengan tak adanya lagi pembatas itu, jarak polisi dengan mahasiswa pun kian dekat, hanya sekitar 10 meter.
Mendapat lemparan batu dari arah massa, polisi memilih bertahan.
Komando serangan balik pun dilancarkan.
Baca: Jurnalis Indonesia Tertembak di Demo Hong Kong, KJRI: Tembakan Meleset
Baca: Demokrat Sebut Banyak yang Mau Maju Jadi Ketua MPR
"Siap komando! Tembak!" teriak salah seorang polisi.
Hujan gas air mata pun terjadi.
Massa berhamburan lari ke arah Semanggi.
Namun, begitu tembakan mereda, massa dengan cepat bersatu kembali dan melawan polisi.
Hingga pukul 18.40 WIB, massa terus meneriaki polisi yang membentuk barikade di kawan tersebut.
Baca: Polisi Cegat Rombongan Pelajar dari Sukabumi yang Hendak Demo di DPR
Baca: Empat Orang Diduga Pemicu Kericuhan Demo di Gedung DPR RI Ditangkap Polisi
Selain memprovokasi, massa sesekali juga mengarahkan petasan ke arah polisi.
Hal tersebut dibalas polisi dengan menembakan gas air mata ke arah massa.
Mahasiswa beserta pengemudi ojek online juga ikut berusaha untuk menenangkan massa aksi yang sedang melempari batu ke arah polisi.
"Jangan woy, jangan lempar. Kasihan warga, kasihan wartawan, stop!" teriak mereka.
Baca: 4 Orang Terduga Biang Kericuhan Demo di Sekitar Stasiun Palmerah Ditangkap Polisi
Baca: LIVE STREAMING Situasi Terkini Demo di Sekitar Gedung DPR, Massa Bentrok, Ada Ledakkan Petasan
Namun, jumlah mereka ini kalah dengan jumlah massa yang sudah terlanjur rusuh dengan aparat kepolisian.
Sehingga, imbauan massa mahasiswa dan pengemudi ojek online pun tak dipedulikan.
Kata Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada mahasiswa yang kembali berunjuk rasa, untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Yang paling penting jangan rusuh, jangan anarkis, sehingga mnimbulkan kerugian. Jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas umum, yang paling penting itu," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Baca: Begini Beragam Tulisan Aspirasi Saat Aksi Demo di Bandar Lampung
Baca: Video Barisan Pelajar Disambut Massa Mahasiswa yang Demo di DPR, Anak Jokowi Ikut Merespon
Jokowi memastikan pemerintah sangat mendengar aspirasi yang disampaikan mahasiswa, di antaranya menolak RKUHP dan UU KPK hasil revisi.
"Kita mendengar kok, sangat mendengar. Bukan mendengar, tapi sangat mendengar," kata dia.
Soal UU KPK misalnya, Presiden masih mempertimbangkan untuk menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu).
Jokowi juga menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah sejak pekan lalu sesuai dengan amanat konstitusi.
Baca: Ajak Mediasi, 3 Anggota DPRD Kaltim Dikepung dan Diteriaki Mahasiswa Samarinda yang Demo: Pembohong
Baca: Aksi Mahasiswa dan Pengemudi Ojek Online Buat Berikade demi Redam Kericuhan Demo: Tolong Jangan Woi
Ia memastikan tidak keberatan dengan aksi unjuk rasa ini.
"Enggak apa-apa, konstitusi kita kan memberikan kebebasan untuk mnyampaikan pendapat," kata Jokowi.
Link live streaming situasi terkini kericuhan demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI
LINK LIVE STREAMING KOMPAS TV>>>>
(Tribunnews.com/Whiesa, Citra)(Kompas.com)