Pasca Pelantikan, Anggota DPR Diminta Jeli agar Rakyat Adil dan Makmur
Dalam sumpah tersebut, anggota DPR RI terpilih diminta dapat menjalankan tugas sesuai peraturan perundang-undangan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 575 anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 dilantik di ruang Paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa (1/10/2019).
Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali, memandu pengucapan sumpah. Dalam sumpah tersebut, anggota DPR RI terpilih diminta dapat menjalankan tugas sesuai peraturan perundang-undangan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Periode 2014-2019, Ibnu Munzir, mengatakan amanat sebagai anggota DPR RI bukan sesuatu yang mudah dijalankan.
Menurut dia, anggota DPR RI adalah pilihan rakyat Indonesia. Sehingga, kata dia, mereka yang akan menjadi mata dan mulut rakyat Indonesia selama 5 tahun ke depan.
Baca: Dibantai Bayern Munchen, Penyerang Totenham ini Yakin Bisa Bangkit
Baca: Hasil Liga Champions: Galatasaray 0-1 PSG, Thomas Tuchel : Kami Pantas Menang
Baca: Gunung es ratusan miliar ton, setebal ratusan meter melepaskan diri dari Antarktika
"Melihat dengan jeli apa yang mesti pemerintah lakukan kemudian bicara dengan terpola demi mencapai adigium adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia, pada Selasa (1/10/2019).
Dia menjelaskan, masih terdapat sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan di periode sebelumnya.
Hal ini, seperti jumlah pengangguran, antara Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih mudah terbelah, dan keberadaan perusahaan asing atau negara lain yang terkadang memberatkan pekerja Indonesia.
Dia menjelaskan, berbagai persoalan yang belum tuntas itu, menjadi memo atau catatan yang harus dituntaskan oleh para wakil rakyat.
"5 tahun sejatinya tak cukup, maka ini harus menjadi memo bagi yang dilantik. Untuk terus menyuarakan sampai pada titik seadil-adilnya bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Di periode 2019-2024, dia tidak kembali terpilih sebagai anggota legislatif. Dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Politik adalah seni memilih. Seni yang sejatinya meretas kekecilan hati juga kesumat. Seni yang menumbuhkan senantiasa pengharapan," tambahnya.