Pakar Hukum Tata Negara Ini Blak-blakan Pilih Jokowi Saat Pilpres, Ini Alasannya
Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar blak-blakan mengungkap pilihannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres 2019).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar blak-blakan mengungkap pilihannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres 2019).
Zainal Arifin Mochtar mengaku secara terang-terangan memilih Joko Widodo sebagai presiden 2019-2024.
Dilansir oleh TribunWow.com melalui channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Zainal Arifin Mochtar mengungkap alasan memilih Jokowi.
"Perppu konstitusional untuk dilakukan. Ada harapan besar pada presiden untuk syahadat anti korupsinya diluruskan kembali," kata Zainal.
Pasalnya, selama ini Jokowi sudah berjanji untuk tegas dalam masalah pemberantasan korupsi.
"Dia sudah berjanji, sudah bersyahadat untuk mengatakan menguatkan KPK dan pemberantasan korupsi," katanya.
Zainal menegaskan dirinya memilih Jokowi terutama karena janjinya memperkuat KPK.
"Kita semua dengar itu, saya enggak tahu mungkin satu di antara dua kita memilih karena itu," jelas dosen UGM ini.
"Saya termasuk memilih karena itu, karena saya merasa ada janji yang diucapkan sebagai pemilih," imbuhnya.
Sehingga, momen penerbitan Perppu yang dianggap menyelamatkan KPK ini menjadi momen yang pas bagi rakyat menagih janji Jokowi.
"Izinkan sekarang saya menagih janji itu, izinkan sekarang saya atas nama rakyat yang memilih itu meminta di situ. Kenapa? karena penyelamatan," kata Zainal.
Lihat videonya mulai menit 18:40:
Mahfud MD Tegaskan Desakan Keluarkan Perppu KPK Tak ada Hubungannya dengan Pilihan Politik Pilpres
Pakar Tata Hukum Negara, Mahfud MD menegaskan bahwa orang-orang yang demo menolak Revisi Undang-Undang KPK bukan berarti tidak menyukai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud MD mengatakan, demo penolakan RUU KPK itu menyangkut aspirasi bukan pilihan politik.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD mengatakan orang-orang yang mendatangi presiden untuk menolak RUU KPK bukan berarti adalah orang-orang yang tidak memilih Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
"Dan jangan dikira orang yang datang ke presiden itu bukan orang yang tidak memilih presiden," tegas Mahfud MD dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club.
"Justru mereka mengatakan 'kami memilih bapak, kami datang ke sini'. Mereka ini mengatakan," imbuhnya.
Sehingga, Mahfud MD menilai keliru bahwa demo berniat untuk menumbangkan Jokowi.
"Jadi keliru kalau ada orang mengatakan itu katanya, kami yang memilih presiden sekian persen lo."
"Yang dateng ini ya yang milih. Yang mahasiswa juga bilang saya milih," katanya.
Ia lantas membeberkan banyak orang yang memilih Jokowi.
Termasuk mayoritas Universitas Gadjah Mada yang memilih Jokowi sebagai Presiden RI 2019-2024.
"Kampus UGM yang rame itu pemilihnya Pak Jokowi. Guru-guru besar itu Pak Jokowi semua. Dia pemilih Pak Jokowi," jelas Mantan Menter Hukum dan HAM ini.
Sehingga, Mahfud MD menilai demo menolak RUU KPK berkaitan dengan aspirasi bukan ketidaksukaan pada Jokowi.
"Jadi ini bukan soal orang milih atau tidak milih, ini soal aspirasi," jelasnya.
Bahkan, Mahfud MD mengatakan pakar tata hukum negara yang turut hadir di ILC, Zaenal Mochtar juga memilih Jokowi pada Pilpres 2019
"Zaenal saya kira Jokowi, ini Jokowi juga," kata Mahfud MD.
Mendengar itu, Zaenal Mochtar tampak mengangguk.
"Tetapi punya usul berbeda inilah demokrasi," lanjut Mahfud MD.
Lihat videonya mulai menit ke-12:57:
(TribunWow/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Zainal Arifin Mochtar Blak-blakan Mengapa Pilih Jokowi pada Pilpres: Untuk Syahadat Anti Korupsi, https://wow.tribunnews.com/2019/10/02/zainal-arifin-mochtar-blak-blakan-mengapa-pilih-jokowi-pada-pilpres-untuk-syahadat-anti-korupsi?page=all.