KRI Bima Suci Bersandar di Pelabuhan Thilawa Rayakan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Myanmar
Kedatangan KRI Bima Suci membawa misi mempromosikan pariwisata Indonesia, meningkatkan kerja sama Indonesia-Myanma
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, THILAWA - KRI Bima Suci untuk pertama kalinya bersandar di Myanmar, Sabtu (5/10/2019).
Kapal bersandar di Pelabuhan Thilawa, Myanmar.
Kedatangan KRI Bima Suci membawa misi mempromosikan pariwisata Indonesia, meningkatkan kerja sama Indonesia-Myanmar, dan meningkatkan kerja sama angkatan laut kedua negara.
Berlayar ke Myanmar, KRI Bima Suci mengusung tema Maritime Fulcrum Brotherhood.
Kedatangannya disambut hangat KBRI Yangon, masyarakat Indonesia, para siswa Sekolah Indonesia Yangon, dan Indonesian International School Yangon, friends of Indonesia di Myanmar, serta rekan-rekan dari angkatan laut Myanmar.
Kapal yang mengangku 83 taruna dan taruni angkatan laut Indonesia itu dipimpin Komandan Waluyo.
Kapal cantik itu membawa tim Drum Band yang terdiri dari para kadet Bima Suci yang tampil pada tanggal 6 Oktober 2019 di People's Park, Yangon, salah satu landmarkpaling populer di Myanmar.
Selain itu, ada pula Tari Reog Ponorogo oleh TNI AL, yang menghipnotis penonton lewat kostum penarinya dan topeng berbentuk singa besar dihiasi bulu-bulu merak.
Baca: Muzani Ungkap Ada Orang Sekitar Istana Beri Tawaran Agar Gerindra Masuk Kabinet Jokowi
Seusai pertunjukan di People's Park, mereka melakukan parade sekitar 30 menit menuju KBRI Yangon.
Dalam pertunjukan tersebut dihadiri Walikota Yangon, U Maung Maung Sore; Chief Minister of Yangon Region, U Phyo Min Thein; para Duta Besar dan wakil-wakil dari negara sahabat, yaitu Thailand, Rusia, Australia, Malaysia, Brunei Darussalam, Malaysia, Laos, dan lainnya; serta masyarakat Indonesia dan Myanmar.
Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri menyampaikan bahwa bahwa tahun 2019 merupakan tahun spesial untuk Indonesia dan Myanmar karena kedua negara memperingati 70 tahun hubungan bilateral.
“Kunjungan Bima Suci ke Myanmar menjadikan kerja sama Indonesia-Myanmar menjadi lebih utuh. Ini menekankan bahwa Indonesia berkeinginan kuat untuk terus bekerja sama dengan Myanmar dalam berbagai aspek, termasuk di bidang angkatan laut," ujar Duta Besar Iza Fadri dalam siaran persnya pada Senin (7/10/2019).
Baca: Kapolda Papua Pastikan Keberadaan Jemaah Tabligh di Jayapura Bukan Kelompok Jihad
Selain untuk memperingati HUT billateral Indonesia dan Myanmar, bersandarnya KRI Bima Suci di Myanmar juga dalam rangka merayakan HUT ke-74 RI dan HUT ke-74 TNI.
Untuk itu, pada tanggal 7 Oktober 2019, sebuah resepsi diadakan di dek KRI Bima Suci.
Atase Pertahanan Indonesia di Myanmar, Kol. Laut (P) Fajar Rusdianto menyampaikan bahwa KRI Bima Suci adalah kapal layar latih terbaru dan terbesar TNI AL, yang diluncurkan tahun 2017, dengan panjang 112 meter dan tinggi 53 meter.
Tahun 2019, Bima Suci melakukan tur keliling dunia, dengan total 96 hari perjalanan, mengunjungi 11 negara dan berlayar sejauh 13.876 mil.
KRI Bima Suci sebelumnya telah bersandar di Manila, Filipina; Osaka, Jepang; Busan, Korea Selatan; Shanghai, China; Brunei Darussalam; Lumut, Malaysia; Phuket, Thailand.
Pada 8 Oktober 2019, KRI Bima Suci akan meninggalkan Myanmar dan berlayar ke Padang, Sumatra Barat; Tanjung Benoa, Bali; dan Darwin, Australia sebelum kembali ke Surabaya.