Prabowo yang Tentukan Gerindra Jadi Oposisi Atau Gabung ke Pemerintahan
Hingga saat ini komunikasi Gerindra dengan Jokowi masih pada tataran konsep bukan pada bidang atau personal.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tangan Prabowo Subianto, keputusan partai Gerindra akan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin atau menjadi oposisi untuk lima tahun mendatang.
Demikian juru bicara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Selasa (8/10/2019).
"Keputusan DPP Gerindra melalui Rapat Dewan Pembina memberikan wewenang sepenuh kepada Ketua Umum Partai Gerindra, sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina Gerindra untuk menentukan sikap apakah menjadi mitra kritis (oposisi) atau mitra internal atau bergabung bersama di dalam pemerintahan," ujar Dahnil Simanjuntak.
Dan sampai dengan saat ini, Dahnil Simanjuntak menjelaskan, Prabowo Subianto belum memutuskan sikap.
"Yang jelas pada prinsipnya beliau memutuskan siap tetap berkontribusi untuk bangsa dan negara baik menjadi mitra kritis dalam hal ini oposisi atau bergabung dengan pemerintahan," tegas Dahnil Simanjuntak.
Baca: Wapres JK Kunjungi Palu Demi Percepat Pembangunan Pasca Tsunami
Gerindra Siapkan Nama Calon Kabinet
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa partainya sudah menyiapkan sejumlah nama calon kabinet apabila diminta Presiden Joko Widodo.
"Mungkin sudah, tapi saya engga tahu persis orang-orang nya . Tapi kalau konsepnya diterima mungkin sudah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (8/10/2019).
Dasco tidak menampik bahwa ada pembicaraan antara Gerindra dengan Jokowi.
Hanya saja pembicaraan tersebut bukan mengenai komposisi kabinet. Melainkan, membicarakan konsep yang diusung Gerindra dalam pembangunan nasional.
"Ya kalau kita bicara konsep ketahanan pangan, misalnya kan itu mencakup kementerian dan bidang, kita coba lihat apakah konsepnya diterima semua atau cuma sebagian saja, sehingga kita bisa timbang, apakah konsep itu bisa jalan atau enggak," katanya.
Dasco juga membantah bahwa partainya meminta jatah pos Menteri pertahanan.
Hingga saat ini komunikasi Gerindra dengan Jokowi masih pada tataran konsep bukan pada bidang atau personal.
"Eggak ada itu, saya enggak dengar, kalau ada saya pasti dengar," pungkasnya.