Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra Gabung ke Pemerintah, Pengamat: Oposisi Tinggal Kenangan

Menurut dia, kelompok penyeimbang Pemerintah semakin tidak berimbang karena tinggal PKS yang menjadi oposisi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gerindra Gabung ke Pemerintah, Pengamat: Oposisi Tinggal Kenangan
KOMPAS.com/Garry Lotulung
Jelang pelantikan presiden: Dahnil Anzar membantah isu Prabowo Subianto minta jatah kursi menteri hingga kata Maruf Amin soal kabinet. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), I Made Leo Wiratma menyayangkan jika benar Gerindra akan bergabung dengan koalisi pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Karena oposisi hanya tinggal kenangan, jika benar Gerindra akan bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

"Bila isu bergabungnya Partai Gerindra dengan koalisi Pemerintah benar, berarti oposisi hanya tinggal kenangan," ujar I Made Leo kepada Tribunnews.com, Rabu (9/10/2019).

Kenapa demikian? Bukannya masih ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS)?

Menurut dia, kelompok penyeimbang Pemerintah semakin tidak berimbang karena tinggal PKS yang menjadi oposisi.

Dia menjelaskan, kompromi-kompromi politik akan terus terjadi sehingga mereka hanya akan bicara mendapat apa. Misalnya berebut jatah kursi menteri.

Baca: Fokus Lindungi Lingkungan, Kementerian LHK Launching BPDLH

Sehingga kata dia, daya kritis kian pudar dan keberpihakan pada rakyat akan semakin jauh.

Berita Rekomendasi

Dia juga menilai, pragmatisme partai-partai akan menceburkan dirinya untuk melakukan tukar guling kepentingan dengan Pemerintah.

"Hal ini hanya akan membawa kemunduran bagi demokrasi negeri ini. Korupsi akan kembali merajalela, apalagi KPK sudah berhasil dilumpuhkan," jelasnya.

Pengamat: Jadi Oposisi, Gerindra Tak Perlu Minta-minta Kursi Menteri

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyarankan agar partai Gerindra tetap menjadi oposisi dan tidak meminta-minta jabatan menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Gerindra ini mau ngajarin politik apa ke masyarakat ketika berharap kursi menteri ketika ingin menjadi oposisi? Tidak usah terlalu mengharapkan, tidak usah minta-minta. Fokus saja menjadi oposisi yang kritis," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Senin (7/10/2019).

Dia menjelaskan, oposisi juga bisa berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.

Dengan sikap demikian, Gerindra juga telah memberikan pendidikan yang baik buat publik dan generasi mendatang bangsa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas