Oposisi Dapat Kursi di DPR, Formappi Nilai Bahaya untuk 5 Tahun Pemerintahan Jokowi
Namun, periode kali ini, partai koalisi Jokowi dengan mudah memberikan kursi yang harusnya menjadi haknya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, sulit dipahami bagaimana DPR RI periode 2019-2024 bisa mengontrol jalannya pemerintahan 5 tahun ke depan.
Lucius menduga, bagi-bagi kursi pimpinan dan alat kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI secara adil dan merata oleh fraksi-fraksi sulit diterima.
Sebab, selama ini partai politik akan berebut kursi sebanyak-banyaknya.
Namun, periode kali ini, partai koalisi Jokowi dengan mudah memberikan kursi yang harusnya menjadi haknya.
"Itu pasti untuk tenangnya 5 tahun ke DPR RI. Bahaya betul kalau DPR RI akan tenang. Padahal kita berharap DPR ini muncul untuk kritiknya kepada pemerintah," kata Lucius dalam diskusi bertajuk 'DPR Baru: Apanya Yang Baru?' di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (10/10/2019).
Baca: Formappi Sindir Anggota DPR RI yang Baru, Masih Kongko-kongko di Ruangan Menunggu Gaji Bulan Pertama
Untuk itu, Lucius menyindir DPR RI periode 2019-20204 ini bahwa fungsi kontrol sudah dibeli oleh kursi-kursi yang mereka dapat.
Hal itu tentu membuat masyarakat kehilangan harapan pada DPR sebagai lembaga pengontrol dan pengkritik pemerintah.
"Karena itu Formappi kelompok masyarakat sipil bisa digunakan dalam 5 tahun mendatang (untuk kritik DPR dan pemerintah,red). Sehingga kita memastikan 5 tahun ini masih diberi ruang ketika kekuasaan sudah kompak," jelasnya.