Penampakan Rumah Pelaku Penikaman Terhadap Menkopolhukam Wiranto
Kondisi rumah Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, sudah tidak berpintu.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi rumah Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, sudah tidak berpintu.
Pantauan Tribunnews pukul 23.20 WIB, rumah yang beralamat di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, dalam keadaan berantakan.
Dinding pada rumah kontrakan dengan satu kamar tidur, dan satu kamar mandi ini sudah mengalami pengelupasaan cat, pada bagian dalam dan luar rumah.
Jendela rumah, terlihat tulisan menjual pulsa, token listrik, dan tiket perjalanan kereta api, pesawat, serta Pelni.
Baca: Ogah Kerja Bakti, Abu Rara Si Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto Pernah Ditegur Sekretaris RW
Baca: Tak Ada Alat Masak di Rumah Kontrakan Tempat Tinggal Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto
Baca: Warga Kampung Sawah Lihat Kelakuan Janggal Suami-istri Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto
Rumah yang ditempati oleh pelaku penikaman Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), dan Fitri Andriana (21), tidak terlihat adanya peralatan rumah tangga di dalam rumah.
Hal ini tidak seperti pasangan suami-istri yang tinggal berumah tangga pada umumnya, biasanya di dalam rumah terdapat peralatan rumah tangga, seperti lemari, televisi, dan sebagainya.
Terlihat pula di dalam sebuah kamar, tidak ada alas tidur, dan tempat penyimpanan baju. Hanya terlihat baju yang digantung, dan beberapa baju berada pada sebuah koper.
Bahkan, perlengkapan memasak seperti kompor, dan penanak nasi tidak terlihat di dalam rumah ini. Saat ini rumah pelaku penikaman terhadap Wiranto sudah diberi garia polisi.
Baca: Cerita Teman Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto, SA Dulu Frustasi Sundut Api Rokok ke Keningnya
Menurut keterangan warga sekitar Yadi Suryadi, pelaku sudah menetap sejak delapan bulan yang lalu, tetapi istri serta anaknya baru menetap selama dua bulan.
Yadi mengatakan, pasangan suami-istri ini memang tidak berbaur dengan tetangga dan warga sini, bahkan bertegur sapa pun jarang dilakukan.
"Keduanya sangat tertutup, pekerjaannya pun belum jelas, terkadang ia menjual madu, dan celana," ucap Yadi saat ditemui di lokasi rumah pelaku penikaman terhadap Wiranto. Kamis (10/10/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.