YESS, Siap Lahirkan Wirausaha Milenial
Kementerian Pertanian kian serius untuk melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian kian serius untuk melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.
Setelah Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
"Wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian. Seperti kita tahu, nilai tambah ekonomi itu ada pada pengolahan (processing), bisa mencapai 100 persen. Makanya, kita harus mengedukasi generasi sekarang (milenial) bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan," tutur Menteri Pertanian, Amran Sulaiman ketika merilis Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (11/10).
Apalagi jika di hulu (budidaya) menggunakan pertanian modern dan di hilir (pengolahan) menggunakan teknologi canggih untuk pengemasan (packaging). Sehingga nilai komoditas tersebut naik 50-100%, bahkan 200%.
Menteri Amran menuturkan generasi milenial yang menjadi bonus demografi Indonesia di masa depan ini, perlu diyakinkan dan diberikan motivasi untuk mau serta bisa berusaha di sektor pertanian.
"Banyak konglomerat dunia yang berhasil dengan modal seadanya, tetapi bisa berhasil. Contohnya Jack Ma. Kalau dia bisa berhasil, kenapa kita tidak," katanya.
Diakui Menteri Amran, Kementan selalu memfasilitasi generasi milenial untuk bisa terjun menjadi wirausaha pertanian. "Kita fasilitasi mereka. Kita punya teknologi, kita punya bantuan alsintan, bibit gratis bahkan lakukan pendampingan. Sekarang pemuda tani tercatat hingga saat ini mencapai 500 ribu dan jika itu bergerak bersama, maka tidaklah mustahil produksi bisa meningkat dan menjadi lumbung pangan dunia 2045," pesan Amran.
Salah satu upaya memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian adalah Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dibiayai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Tak kurang dari 55,3 juta dollar AS digelontorkan IFAD untuk program selama 6 tahun program berjalan (2019-2025).
"Pertanian di seluruh dunia menghadapi permasalahan yang sama, yaitu semakin kurangnya petani muda yang mau turun di sektor pertanian. Tetapi sekarang, dengan kemudahan teknologi, dan daya kreativitas yang tinggi dari generasi milenial, peluang menjadi wirausaha sektor pertanian terbuka lebar," tutur Manager IFAD Program YESS, Nicholas Syed.
Sayangnya, kemampuan mengakses pasar, permodalan hingga kualitas SDM sering menjadi penghambat berkembangnya usaha mereka.
Karenanya, IFAD memberikan stimulan dalam bentuk dana pengembangan bagi wirausahawan di Indonesia.
“Saya melihat, program wirausaha yang telah dirintis Kementerian ini sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh,” katanya.
Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengapresiasi Program YESS sebagi upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian.