Polisi Sebut Terduga Teroris di Tambun Masih Terkait dengan Kelompok Abu Zee
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Adnan terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris bernama Adnan yang diamankan di Tambun Selatan, Bekasi, pada Rabu (16/10/2019) disebut masih berhubungan dengan jaringan teroris Abu Zee.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Adnan terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah.
Baca: Bermodal Belajar Dari Youtube, Pria Ini Sulap Materai Bekas Jadi Baru
Dia juga diketahui berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS, bersama dengan kelompok Abu Zee.
"Yang bersangkutan berbaiat kepada Amirul Mukminin Besar Abu Bakar Al Baghdadi di rumah Saleh ( terduga teroris yang diamankan di Lampung)," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Adnan juga diketahui telah merakit bom menggunakan ponsel.
"Saat ini, yang bersangkutan memiliki dua switching bom tersebut. Dia juga berniat hijrah atau melakukan aksi bom bunuh diri dengan target tempat hiburan, atau event-event besar di Lampung," ungkap Argo.
Adnan alias Aulia alias Gondrong diamankan di wilayah Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu malam ini sekitar pukul 21.20.
Adnan diketahui berkaitan dengan terduga teroris yang diamankan di Lampung. Saat ini, polisi masih menggeledah kediaman Adnan.
"Yang bersangkutan masih ada kaitannya dengan yang diduga pelaku teroris di Lampung. Malam ini sedang dilakukan penggeledahan di rumahnya di Tambun," ungkap Argo.
Baca: Polres Tangsel Antisipasi Gerakan Mahasiswa yang akan Demonstrasi ke Jakarta
Empat terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di beberapa tempat di Bandar Lampung, Senin lalu. Keempat orang itu berinisial R, AH, Y, dan T.
Keempatnya ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris yang juga menyeret nama SA, pria penusuk Menko Polhukam Wiranto, di Banten pada Kamis pekan lalu. (Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terduga Teroris di Tambun Selatan Terkait dengan Kelompok Abu Zee
Peran Abu Zee
Tim Detasemen Khusus 88 sudah mengidentifikasi sejumlah orang yang diamankan terkait dugaan keterlibatan dalam jaringan terorisme.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono, mengatakan terduga teroris bernama Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba berperan sebagai pemimpin dari terduga teroris lain.
"(Fazri Pahlawan,-red) merupakan amir dan mengkoordinir untuk bergabung ke Bekasi," kata dia, saat dikonfirmasi, Selasa (24/5/2019).
Dia menjelaskan, Abu Zee berperan mengajak bergabung beberapa orang lain yang diciduk me jadi terduga teroris. Mereka yang direkrut sengaja berdiam di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Setiap hari, kata dia, Abu Zee mengajarkan bela diri. Bela diri dilakukan setiap hari Minggu sore di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi.
Baca: Kepala BNPB: 80 Persen Lahan Terbakar Jadi Kebun
Lalu, dia mengajak terduga teroris yang lain berkumpul di Gunung Salak Bogor untuk persiapan diri sebelum akhirnya melancarkan upaya serangan ke kantor polisi sebagai sasaran.
Hasil pemeriksaan juga mengungkap Abu Zee berperan menikahkan anggota JAD Bekasi lain yang direkrut. Dimana sebanyak empat pasangan dinikahkan olehnya.
"Abu Zee menikahkan Asep Roni dan Sutiyah, Syarial Alamsyah alias Abu Rara dan Fitria Adriana, Devi Rusli Warni dan Putri, Parjo dan Ummu Farida di kontrakan Abu Zee," tambahnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019). Surya Juniawan alias Haidar Al Ghazi, Asep Roni, Awal Septo Hadi, Sandi Purnama alias Abu Said, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, Igun Gunawan alias Gunawan.
Surya Juniawan alias Haidar Al Ghazi ditangkap di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pukul 06.05 WIB. Pria kelahiran Sleman, 21 Juni 1999 itu diketahui jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Al Ghazi diduga ikut baiat di rumah Eka Hendra Utama, ikut latihan bela diri di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi dan mengikuti idad di Gunung Salak Bogor.
Asep Roni ditangkap di Perum Alamanda Regency, Blok N, Jalan Nirwana II, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara Bekasi Jawa Barat pukul 07.05 WIB. Asep Roni diduga memiliki bahan peledak H202 dan serbuk TATP.
Selain itu Asep Roni juga disebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Tedjo Hadi Broto terkait perencanaan idad dan aksi teror bersama kelompoknya.
Dalam penangkapan itu tim Densus 88 Polri menyita sejumlah barang bukti. Pakaian milik Asep Roni yang digunakan saat idad, sepeda motor dan dua handphone milik Asep Roni dan istrinya, Sutiyah.
Tim Densus 88 juga menangkap dan menggeledah rumah kontrakan milik terduga teroris Awal Septo Hadi di Jalan Aren Jaya II, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dari penggerebekan itu Densus 88 menyita KTP, SIM C dan e-money, kartu nikah atas nama Awal Septo Hadi. Kartu flash, handphone berwarna putih, handphone Blackberry, kartu nama Polres Jakarta Timur, dompet, tas ukuran kecil dan fotokopi KTP atas nama Fazri Pahlawan.
Sandi Purnama alias Abu Said ditangkap di Jalan KH. Mas'ud, Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Bekasi pukul 05.35 WIB. Abu Said diduga membeli beberapa bahan handak antara lain aseton, gelas plastik pengukur, sendok pengaduk bahan kaca, Hcl dan H2O2.
Igun Gunawan alias Gunawan ditangkap di kontrakan Haidar, Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pukul 06.05 WIB. Kemudian, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba ditangkap di Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pukul 05.45 WIB.
Abu Zee diduga sebagai Amir dan mengoordinir ikhwan untuk bergabung ke Bekasi serta mengajarkan beladiri setiap hari Minggu sore di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi.