Profil dan Harta Kekayaan Wali Kota Medan yang Jadi Tersangka KPK
Dilansir dari pemkomedan.go.id, Dzulmi Eldin lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 4 Juli 1960
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Medan Dzulmi Eldin telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (16/10/2019) kemarin.
Kasus yang menyeret Dzulmi Eldin yakni dugaan suap terkait urusan proyek dan jabatan di Pemerintahan Kota Medan tahun 2019.
Baca: ICW Sebut UU KPK Hasil Revisi Kerdilkan Agenda Pemberantasan Korupsi
Selain Dzulmi Eldin, KPK juga menetapkan Kepala Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar dan Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari sebagai tersangka.
Dzulmi dan Syamsul diduga sebagai penerima suap, sementara Isa diduga sebagai pemberi suap.
Sebelumnya, Dzulmi terkena OTT KPK pada Rabu (16/10/2019).
Dari OTT tersebut, KPK mengamankan total tujuh orang dari unsur Wali Kota, Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan Wali Kota, serta swasta.
Lalu, bagaimana sepak terjang Dzulmi sebelum dicokok KPK?
Dilansir dari pemkomedan.go.id, Dzulmi Eldin lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 4 Juli 1960.
Dzulmi memulai karier di dunia politik pada tahun 2010 sebagai Wakil Wali Kota Medan.
Saat itu ia mendampingi Rahudman Harahap pada Pilkada 2010.
Pasangan Rahudman-Eldin memperoleh 485.446 suara atau 65,87 persen suara, sementara rivalnya, pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti, hanya mampu meraih 251.435 suara atau 34,13 persen suara.
Pada tahun 2013, kariernya semakin menanjak kala menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan menggantikan Rahudman yang tersandung kasus korupsi.
Pada tahun 2015, Dzulmi kembali maju dalam Pemilu Kepala Daerah Kota Medan.
Saat itu, ia menggandeng Akhyar Nasution sebagai pasangannya sebagai Wakil Wali Kota Medan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.